Korban Siskamling, Di Mana-mana

Edisi: 33/12 / Tanggal : 1982-10-16 / Halaman : 33 / Rubrik : KRI / Penulis :

SUHERI bernasib sial. Dini hari itu ia kepergok ketika hendak mencuri ayam di rumah Miran. Yoyok, tetangga Miran, berusaha menangkap pencuri itu. Namun ia kewalahan dikeroyok kawanan pencuri yang berjumlah 3 orang itu. Mendengar suara gaduh dan ayam ramai berkotek, Miran terbangun dan lari ke luar rumah.

Kawanan pencuri segera lari berpencar, disusul suara kentongan, kaleng dan teriakan. Keheningan malam di awal Oktober '82 di bilangan Bintaro, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, itu pun pecahlah.

Bersenjata tajam dan pentungan, masyarakat yang menerapkan Siskamling ( Sistem Keamanan Lingkungan) memburu kawanan pencuri. Koptu AD Joko yang dimintai bantuan, sekelebat melihat sesosok bayangan menyelinap di samping masjid. Perintah berhenti dan tembakan peringatan yang ia lepaskan, tak digubris.

Akhirnya, apa boleh buat, Joko membidik kaki. Tapi karena sasarannya bergerak, peluru mengenai punggung kiri Suheri. Pria berkulit sawomatang itu tersungkur berlumur darah. Ia meninggal. Dan-Sek Kepolisian Kebayoran Lama, Kapten Pol Adang Darajatun menduga keras kawanan Suheri-lah yang selama ini mengganggu penduduk Bintaro itu.

Suheri bukan satu-satunya tersangka pelaku kejahatan yang berhasil digulung berkat Siskamling. Pekan lalu, Untung tewas dikeroyok setelah gagal memeras di Jakarta Pusat. Dan Saadun, 40 tahun, perampok bersenjata FN45, mati kena bacokan penduduk di Kampung Gajrug, Rangkasbitung, Jawa Barat September lalu.

Di Pasar XIII Desa Lama, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Ponimin juga meninggal tepat di malam takbiran Juli lalu.…

Keywords: -

---

Foto Terkait