Barang Gadaian Tukiman

Edisi: 39/12 / Tanggal : 1982-11-27 / Halaman : 62 / Rubrik : KRI / Penulis :


RUMAH Gadai Gombong sekarang sudah sepi. Di depan loket-loketnya, berbeda dengan sebelumnya, tak terlihat lagi orang saling mendesak menyorongkan barang gadaian Di balik loket-loket itu pun, beberapa pegawai yang masih berkantor, hanya duduk-duduk di pojok yang sulit terlihat dari luar. Bahkan Slamet Martoutomo, kepala pegadaian itu, tak pernah muncul lagi.

Keadaan itu tak sulit dipahami rumah gadai itu sedang kusut masai karena manipulasi. Dan hal itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu, meskipun 8 November 82 Slamet telah melaporkan semua ikhwal rumah gadainya ke berbagai instansi di Semarang dan Jakarta, termasuk Obstib Pusat.

Tinggal Slamet, 51 tahun, tak tahu apa yang mesti ia lakukan. Karena selain ia menganggap tindakan tim dari Kantor Pegadaian Inspeksi V di Yogyakarta, sangat tidak adil, juga karena pengaduannya ke instansi tingkat pusat belum ditanggapi sampai sekarang. Masih untung ia tetap dibolehkan menempati rumah dinasnya yang terletak di samping rumah gadai itu, "meskipun sejak 2 April 1982 saya tak diperbolehhan menginjakkan kaki di kantor."

AYAH dari tujuh anak itu menjabat Kepala Cabang Pegadaian Gombong sejak pertengahan 1979--pindahan dari Muntilan. Serah-terima jabatan berlangsung…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…