DIKECOH PERUMNAS

Edisi: 10/11 / Tanggal : 1981-05-09 / Halaman : 59 / Rubrik : KT / Penulis :


SEBUAH iklan, yang menawarkan kapling tanah matang, mengundang warga kota berduyun-duyun menyerbu loket Perumnas. Yakinlah, dalam pikiran mereka terbayang kesempatan membeli tanah murah secara mencicil. Bagaimana boleh dilewatkan?

Tapi, sesudah berjubel membeli formulir Rp 400, pekan lalu, para peminat kecewa. Marsudi, seorang karyawan swasta yang pagi sekali sudah muncul di loket Perumnas Klender, nampak terduduk lesu sehabis membaca formulir dan mafhum ternyata Perumnas menjual tanahnya secara kontan.

Begitu pula halnya dengan P. Sianturi, 44 tahun, kepala SMEA I PSKD. Karyawan swasta yang termasuk Golongan III itu kelihatan termangu-mangu. "Saya sungguh kecewa," ujarnya tak bersemangat. "Perkiraan saya, karena yang menjual tanah itu Perumnas, bisalah dicicil. Tak tahunya . . . " Tapi Bambang, 32 tahun, seorang pengemudi taksi, masih mencoba mengharap tanah yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05

Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…

S
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11

Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…

Y
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09

Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…