MALIOBORO, BUKAN SEKEDAR NAMA

Edisi: 27/11 / Tanggal : 1981-09-05 / Halaman : 29 / Rubrik : KT / Penulis :


MENGENAKAN saari kuning susu, di kantornya, Kamis pekan lalu, Menteri PU Purnomosidi dengan senang hati mengulang cerita tentang gagasannya merombak Malioboro. "Dilarang parkir di Malioboro adalah prinsip perombakan itu," kata ahli pengembangan wilayah tersebut. Insinyur ITB kelahiran Klaten ini melanjutkan uraiannya: "Di tempat parkir yang sekarang, dibua trotoar lebar, sehingga orang akan enahenak berjalan di situ."

Adapun gagasan perombakan Malioboro dicetuskan Menteri PU 24 Agustus silam di Yogya, di hadapan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Rembugan ini juga dihadiri oleh Paku Alam VIII, Pimpinan Proyek Waduk Wonogiri Ir. Suminto dan Ketua Kwarnas Pramuka Mashudi. Menurut Purnomosidi, jalur pemisah yang membujur di tengah Jalan Malioboro akan dirombak untuk ditata lebih baik. Di kedua sisi jalan akan dibuat trotoar, yang satu untuk pejalan kaki, satunya lagi untuk becak. "Jadi becak lewat di atas trotoar," lanjut Menteri yang rupanya bukan hanya akan mempertahankan becak, tapi juga pedagang kaki lima.

Bungkam & Cemas

Di antara toko dan trotoar akan disediakan tempat khusus untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05

Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…

S
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11

Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…

Y
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09

Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…