PAK WALI MENCARI DUIT

Edisi: 34/11 / Tanggal : 1981-10-24 / Halaman : 24 / Rubrik : KT / Penulis :

SIANG itu, di hadapan para walikota, ratusan pesilat remaja mempertunjukkan kebolehan mereka. Acara semarak yang mengambil tempat di halaman Gedung Merdeka Bandung ini memang dipersiapkan untuk dua hai penting: peresmian gedung Pemda Kodya Bandung dan pembukaan MAKSI (Musyawarah Antar Kota Seluruh Indonesia) VII. Berlantai 4 dengan patung badak putih di pekarangan depan, gedung Pemda Bandung yang baru itu sampai hari ini masih merupakan pemandangan yang menarik. Tapi kesibukan MAKSI yang berlangsung dari 12 s/d 17 Oktober berselang, agaknya lebih penting.

Dibuka Mendagri Amirmachmud MAKSI ini diikuti oleh 57 dari 66 walikota se-lndonesia. Delapan walikota dari Jawa Timur tidak satu pun hadir. Pada hari-hari yang sama mereka kebetulan punya kesibukan sendiri, yaitu Rapimda (Rapat Pimpinan Daerah) se Ja-Tim. Ketidakhadiran mereka di Bandung "sudah mendapat izin Mendagri," kata Kustamto, Sekjen BKS-AKSI (Badan Kerja Sama Antar-Kota Seluruh Indonesia) yang sehari-hari lebih dikenal sebagai walikota Jakarta Utara.

MAKSI VII tampak lebih penting karena tema yang dipilih cukup berbobot. Yaitu "Peningkatan Sumber Pendapatan Asli Daerah dalam Memperlancar Pembangunan Kota". Singkatnya, bagaimana mencari uang sebanyak-banyaknya untuk ongkos membangun kota.

Membangun dan membenahi sebuah kota, memang butuh biaya tak sedikit. Kodya Bandung, misalnya, APBD-nya 1981-1982 mencapai Rp 19,5 milyar lebih. Kodya Ujungpandang Rp 13 milyar dan Ambon Rp 3,2 milyar. Dibanding beberapa tahun ke belakang, angka-angka itu…

Keywords: -

---

Foto Terkait