Yang Bengis Dan Agresif

Edisi: 40/11 / Tanggal : 1981-12-05 / Halaman : 60 / Rubrik : KRI / Penulis :


SEORANG perempuan muda berlari memasuki halaman sebuah rumah. Tiba-tiba ia menangis bergulung-gulung di tanah Lalu dari mulutnya sendiri terbit pengakuan: "Saya pembunuh . . . saya pembunuh " Gilakah dia?

Di rumah di Jalan Mandala di pinggiran Kota Medan itu, 15 Juli lalu, sejak menjelang subuh sudah geger. Pada mulanya penduduk sekitar yang tengah makan sahur, mendengar tangis perempuan yang berasal dari rumah keluarga Lo Acui. Beberapa orang yang ingin tahu, menjadi terperanjat, ketika mencoba mengetahui apa sebenarnya yang terjadi di rumah Acui piring, mangkuk dan macam-macam benda isi rumah berserakan di halaman.

Seseorang melapor ke pos Hansip. Lalu beberapa petugas menjenguk rumah Acui. Suasana seram menyambut mereka. Di ruang tamu yang berantakan terlihat sesosok tubuh laki-laki dalam keadaan berantakan: kepalanya pecah, wajahnya rusak, lehernya hampir putus, bagian dada sampai pusarnya terbelah sehingga isinya terburai. Kedua tangannya tercincang-cincang. Sudah tentu darah mengolam di ruang tamu tersebut. Sebilah parang jagal babi tergeletak di situ juga.

Menurut si empunya rumah, korban adalah sanak mereka, In Tjong (38 tahun), pengidap penyakit saraf yang baru seminggu tinggal di situ. Ia adalah kakak ipar Acui. Tinggal di situ,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…