Dendam Buat Si Macan
Edisi: 51/09 / Tanggal : 1980-02-16 / Halaman : 51 / Rubrik : KRI / Penulis :
KALAU belum ketemu orang mengira saya seperti macan. Tapi, kalau sudah, ya seperti inilah saya .... " Begitu Kusni Kasdut pernah mengatakannya. Ia melukiskan dirinya, tahun-tahun belakangan ini, sebagai seorang yang serba tenang, tertib dan rapi. Adakah tobatnya diterima Tuhan -- adalah haknya untuk memanjatkannya. Namun dendam di hati keluarga para korban, juga korban pembunuhan dan kekejaman lainnya, tetap menuntut hukuman mati sebagai balasan yang setimpal.
Berikut ini keluarga korban berbicara:
Nyonya M.C. Winarni, 57 tahun, janda Justinus Soetono:
Suaminya, Brig. Pol. Justinus Soetono, ketika itu tengah bekerja menghadapi mesin tulis. Ia tidak bersenjata. Sehingga ia cuma berdiri terpaku ketika tiba-tiba Kusni Kasdut muncul di ruangan kerjanya sambil mengamangkan pistol. Nasibnya malang. Buronan yang terjebak polisi di Semarang itu langsung menembak ke arahnya. Soetono roboh. Sebuah peluru menghantam paha, terus menembus pantatnya. Sebuah yang lain menghunjam perut sebelum bersarang di dadanya.
Kusni akhirnya memang dapat diringkus. Tapi Soetono tewas hari itu juga 8 Oktober 1963. Winarni, istrinya, yang juga anggota polisi berpangkat Agen…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…