Teater Saudara Kandung
Edisi: 10/09 / Tanggal : 1979-05-05 / Halaman : 22 / Rubrik : TER / Penulis :
KETIKA di Kuala Lumpur diselenggarakan pesta teater selama 10 hari (berakhir 15 April kemarin), kelihatan apa yang telah dicapai saudara-saudara di sana, dalam jenis yang "modern" itu. Keramaian ini diadakan dalam peringatan 25 tahun Pengajian Melayu, Universiti Malaya, dan diongkosi sebanyak 50.000 ringgit -- sekitar Rp 15 juta. Dengan delapan hari pementasan dan dua hari seminar, diketengahkan delapan naskah yang dipandang mewakili perkembangan yang dimaksud.
Dan perkembangan itu memang menempuh garis yang sama dengan yang berlangsung di Indonesia -- dari yang "teater lisan" sampai drama "realis" yang "absurd" dan seterusnya. Bedanya di sana orang mulai agak lebih lambat.
Terutama bukan karena negeri itu lebih muda (Malaya merdeka 1957, Malaysia dibentuk 1963). Tapi lebih penting, di samping yang lain-lain, agaknya sastra Malaysia yang antara lain tetap mempertahankan huruf Arab itu, lebih sedikit ditimpa perbenturan dengan pengaruh dan segala pemikiran Barat.
Betapapun, teater "modern" di Malaysia dianggap baru…
Keywords: Malaysia, Pesta Teater, Rustam Effendi, En-cik Shaharom, Shaharom Husain, Awang Had Salleh, Mustapha Kamil Yassin, Bernard Shaw, Usmar Ismail, El Hakim, Anjar Asmara, Usman Awang, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…