Foto Jurnalistik Yang Subversif Dan Jujur
Edisi: 21/23 / Tanggal : 1993-07-24 / Halaman : 102 / Rubrik : FT / Penulis : SURYOATMOJO, YUDHI
PADA peringkat yang terpintar dan terbodoh, wartawan foto sering terpuruk di urutan paling bawah. Bukankah demikian bahkan tuding orang-orang pers sendiri ini profesi yang paling mudah di dunia? Tekan tombol kamera, pekerjaan pun selesai. Seorang fotografer tak perlu mempelajari latar belakang sebuah peristiwa untuk membuat rekaman gambar. Seorang fotografer bahkan tak perlu mengenali terlebih dahulu wajah orang yang akan dipotretnya. Cukup ikuti petunjuk praktis ini: dia yang paling cantik, yang duduk paling depan, atau yang paling banyak ditepuki orang adalah dia yang harus dipotret.
Pekerjaan ini menjadi semakin mudah, dan semakin bodoh, dengan diciptakannya photo-opportunity. Wartawan bergerombol di satu tempat yang sudah diatur panitia. Mereka yang bingung tinggal mengikuti arah lensa rekan-rekannya untuk mencari tahu apa atau siapa yang perlu dibidik. Tanpa disadari, foto berita telah menjadi semacam alat kendali. Informasi mengalir dari satu sumber dan dalam satu versi: tak ada keraguan, tak ada perdebatan.
Buku Clinton: Potrait of Victory ingin memperdebatkan kemapanan itu, dan menyeret kita dalam keraguan. Baik dari segi isi maupun profesi kewartawanan, buku foto tentang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…