Diantara Kaki Seorang Penjambret
Edisi: 19/09 / Tanggal : 1979-07-07 / Halaman : 41 / Rubrik : KRI / Penulis :
IA buntung sebatas lutut. Hadir di Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat, bersama 6 kawan penjambret lainnya, 20 Juni lalu,
Abdulgani Latif menyeret tongkat penyangga sebagai ganti kaki
kanannya.
; Keadaannya menarik perhatian Hakim Heru Gunawan SH yang bertugas
mengadilinya. "Mengapa kakimu itu?" tanya hakim. Gani, 27 tahun,
menjawab tegas: "Ditembak seorang informan yang menangkap saya .
. . dari jarak dekat sekali." Di mana? "Di kuburan Cina Kebun
Nanas," lanjut Gani. "Wah, saudara berusaha melarikan diri?"
desak hakim. "Tidak, pak. Sengaja ditembak," sahut Gani pula.
; Tanya jawab soal kaki buntung selesai begitu saja. Hakim Heru
Gunawan beralih ke pokok acara hari itu menyidangkan 7 orang
kawanan yang dituduh mengganggu keamanan, menjambret dan
menodong, di sekitar Jembatan Cideng, Roxy dan Jembatan Jeling.
Kejahatan mereka lakukan, menurut jaksa, dengan cara menodongkan
pisau ke leher para korbannya sebelum merampas arloji atau
barang perhiasan lainnya. Dan hasilnya, seperti diakui para
tertuduh sendiri, dihabiskan untuk foya-foya.
; Putusan hakim mereka peroleh hari itu juga setahun penjara
potong masa tahanan sementara. Gani dkk tak usah harus masuk bui
-- bahkan tekor. Karena, biasa terjadi pada pesakitan kelas
teri, penahanan mereka alami lebih lama -- daripada kewajiban
masuk penjara yang dibebankan pengadilan.
; Gani memang tak bermaksud…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…