Di Sana Rampok Di Sini Rampok
Edisi: 35/09 / Tanggal : 1979-10-27 / Halaman : 50 / Rubrik : KRI / Penulis :
KUSNI Kasdut, tokoh perampokan dan terpidana mati Rabu minggu lalu berhasil ditankap kembali di Surabaya setelah melarikan diri selama 37 hari dari LP Lowokwaru, Malang Tetapi di saat-saat itu pula perampokan merajalela di kotakota besar Indonesia.
Kejahatan kelihatannya telah mengancam setiap harta dan nyawa penduduk terutama di Jakarta. Tiap 2 menit 24 detik terjadi kejahatan, tiap 12 menit 1 kejahatan terhadap manusia, dan tiap 3 menit 36 detik 1 kejahatan terhadap harta benda. Ini kata Letkol. Pol. RGB Soetrisno, Asisten Operasi Kapolri.
Tiga hari sebelum Kusni tertangkap, misalnya, sebutir peluru melesat 10 cm di atas kepala Bong Kim Kien. Hari itu Bong Kim Kien, 27 tahun, sedang duduk sendirian di tokonya, Toko Emas! 'Sinar Gempol" jalan Kemayoran Gempol, Jakarta. Ketika itu tokonya sudah menjelang tutup, jam 16.15. Tapi jalanan masih ramai. Tiba-tiba muncul seorang lelaki kurus. Tanpa bicara sepatahpun, tamu tak dikenal itu mencabut pistol. "Dor", kepala Bong yang bertubuh gemuk hampir saja ditembus peluru, dan peluru menghantam tembok di belakangnya.
Bong tidak berkutik lagi, juga ketika kaca etalasenya dipecahkan penjahat dengan gagang pistol. Perhiasan emas di dalamnya seharga Rp. 700.000 diraup Segera lelaki kurus itu kabur dengan tiga temannya yang sudah menunggu dengan motor di luar.
Kejadiannya sangat cepat, sampaisampai dua toko yang berdampingan dengan toko Bong Kim Kien tidak sempat menyadari apa yang terjadi. Begitu juga orang-orang yang sedang berada di beng kel di depan toko Bong. Bahkan nomor plat motor kawanan perampokpun tidak ada yang sempat mengingat.
Lusanya, tepat hari Kusni tertangkap, perusahaan jual beli valuta asing PT Sinar Iriawan di jalan Irian, Jakarta juga disikat. Kali ini mungkin rekor tertinggi. Kata pemiliknya, Rudi Iriawan, uang tunai berupa rupiah, dolar Amerika, Singapura, Hongkong dan Pound Sterling senilai Rp 176.775.200 digasak rampok. Selain itu juga traveller's cheque senilai Rp 118.097.200 ikut amblas. Kejadiannya juga tidak lama, tidak sampai 10 menit.
Pagi itu jam 8.30, ruang depan PT Sinar Iriawan masih sepi. Hanya ada tiga wanita yang sibuk bekerja, Ny Yosephine Iriawan, pemilik (65 tahun), Ny. Henny Anggraini, 35 tahun dan Kun Ismlil, 34 tahun. Sebuah mobil taksi kuning berhenti di depan. Empat penumpangnya turun, sementara sopir tetap menunggu di dalam. Salah satu dari tamu pertama pagi itu masuk ruangan dengan membawa tas ke meja kasir.
Ny Yosephine yang lagi menghitung uang sedikit kaget dan bertanya, "Ada apa, pak?". Lelaki itu sambil membuka tasnya menjawab ketus, "Biasa, tukar duit. " Tapi yang keluar dari tasnya bukan duit melainkan sebilah golok panjang
Ny.Yosephine terkesiap. Kun terbengong, di belakangnya adagertakan "jangan bergerak". Sebuah senjata panjang M-16, siap menembus punggungnya, diodongkan seorang lelaki berpakaian tentara Lelaki yang bergolok panjang dengan cepat membabat. empat…
Keywords: Perampokan, Kapolri, Kusni Kasdut, RGB Soetrisno, Bong Kim Kien, PT Sinar Iriawan, Yosephine Iriawan, Anton Sudjarwo, Mangkuhardjo, Drs. Muryono, J F.R. Montolalu, Darwo Sugondo, Sudomo, Koesno Wibowo, Agha Maryun, , 
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…