Pelal Di Cirebon, Sekaten Di Yogya
Edisi: 52/08 / Tanggal : 1979-02-24 / Halaman : 33 / Rubrik : ILS / Penulis :
SULTAN Kanoman Haji Mohammad Nurus hari itu mengenakan baju salur, berkain sarung dan di kepalanya ada blangkon Cirebonan. Ratusan orang di sekelilingnya sedikit demi sedikit maju ke depan ke hadapannya. Kemudian membungkukkan tubuh mereka tanda memberi hormat, bahkan ada juga yang menghaturkan sembah, kemudian menyalami dan mencium tangan Sultan untuk meminta berkah. Mengharapkan restu. Sultan tidak berbicara apa-apa, cuma bibirnya tampak berkomat-kamit sedikit dan kepalanya mengangguk sedikit.
Hari Maulud adalah hari terbuka bagi masyarakat ramai untuk beranjangsana dengan Sultan. Begitu banyaknya orang yang meminta restu kepada Sultan, hingga Haji Mohammad Nurus yang telah tua itu harus beristirahat setiap satu jam. Ketika beliau mengaso, rakyat dengan sabar pula menunggu gilirannya. Antri. Dan pendopo "jinem", demikian pula anak tangga dan pelataran kraton Cirebon, tetap saja penuh.
Upacara Pelal
Mauludan tahun ini memang betul berada di puncak keramaian. Jauh lebih dari tahun-tahun kemarin. Bahkan perayaan Maulud yang ada di Yogya dan Cirebon hampir-hampir bisa menyaingi upacara kremasi di Bali untuk almarhum Cokorde Gede Agung Sukawati yang pernah jadi raja di Ubud. Karena tahun Dal?…
Keywords: Cirebon, Sultan Kanoman Haji Mohammad Nurus, Cokorde Gede Agung Sukawati, Buya Hamka, Syeh Syarif Hidayatullah, Sunan Gunungjati, Ong Tin Nio, Pangeran Raja Muda Jalaludin, 
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…