Khomeini-sebuah Konfrontasi
Edisi: 36/09 / Tanggal : 1979-11-03 / Halaman : 30 / Rubrik : LN / Penulis :
ORIANA Fallaci seorang wanita yang bermulut tajam. Tapi wartawan ini, 49 tahun, jadi perhatian dunia justru karena mulutnya dan tekadnya menembus pertahanan tokoh-tokoh dunia -- hingga mereka bersedia diinterview. Shah Iran dan Henry Kissinger, misalnya, pernah ditaklukkannya, meskipun mereka ini kemudian berang. Maka tiap wawancara Fallaci adalah berita dunia.
Tapi berita dunia terbesar tentang Oriana Fallaci pastilah ketika ia mewawancarai Ayatullah Khomeini September yang lalu. Bagaimana pemimpin keagamaan dan penguasa tertinggi Iran-yang menyuruh wanita memakai cadar ini -- mau diwawancarai seorang wanita yang bermulut tajam?
Fallaci memang mengenakan cadar, untuk wawancara itu. Tapi kemudian ia mencampakkannya di depan Khomeini seraya memakai pakaian "kuno" itu. Sang Ayahtullah dengan cepat meninggalkan ruangan. Tapi toh ia bersedia menerima Fallaci esok harinya lagi.
Mungkin Fallaci diterima karena wawancaranya dengan Shah dulu pernah dilarang beredar oleh Shah sendiri. Belum diketahui apakah kali ini wawancaranya juga akan dilarang oleh musuh Shah terbesar. Beberapa petikan, dari The New York Times Magazine, 7 Oktober:
FALLACI: Imam Khomeini, negeri ini di tangan anda. Tiap keputusan anda merupakan perintah. Maka banyak orang di negeri ini yang mengatakan di Iran tak ada kemerdekaan, bahwa revolusi tak membawa kemerdekaan.
KHOMEINI: Iran bukan berada di tangan saya. Iran berada di tangan rakyat, sebab rakyatlah yang menyerahkan negeri ini kepada orang yang merupakan abdi mereka, dan yang menginginkan hanya apa yang baik bagi mereka. Anda sendiri melihat bagaimana -- setelah meninggalnya (Ayatullah) Taleghani - berjuta orang turun ke jalan tanpa ancaman kekerasan. Ini menunjukkan ada kemerdekaan. Ini juga menunjukkan bahwa rakyat hanya mengikuti orang yang mengabdi Tuhan. Dan itulah kemerdekaan. ....
Tapi anda menakutkan.... Dan bahkan kerumunan orang yang menyerukan nama anda juga menakutkan. Apa perasaan anda -- mendengarkan mereka menyeru seperti itu, siang dan malam, anda tahu bahwa mereka di sana, semuanya duduk di sana berjam-jam, didorong-dorong, mau menderita untuk dapat melihat wajah anda biar sebentar, dan menyerukan puji-pujian untuk anda? Saya menyenangi itu. Saya senang mendengar dan melihat mereka. Sebab merekalah orang-orang yang juga bangkit dan menyingkirkan musuh di dalam dan di luar. Sebab tepuk tangan mereka merupakan lanjutan dari pekik yang dulu telah menumbangkan si perampas kekuasaan. Sampai negeri ini reda kembali rakyat harus tetap berapi-api, siap untuk mau dan menyerbu lagi. Lagi pula, ini adalah cinta suatu rasa cinta yang cerdas. Mustahil untuk tidak menyenangi itu.
Cinta atau sikap fanatik, Imam? Menurut saya itu adalah sikap fanatik, dan dari jenis yang paling berbahaya. Maksud saya, fanatisme fasis .... Tidak, itu bukan fasisme ataupun fanatisme. Saya ulangi, mereka berseru demikian karena mereka mencintai saya, dan mereka mencintai saya karena mereka merasa bahwa saya memperhatikan mereka, bahwa saya bertindak untuk kebaikan mereka. Artinya, untuk menjalankan perintah Islam. Islam adalah keadilan. Kediktaturan merupakan dosa terbesar dalam agama Islam. Fasisme dan Islamisme secara mutlak tak dapat dipertemukan. Fasisme bangkit di Barat, bukan di antara bangsa yang berkebudayaan Islam.
Mungkin kita saling tak sepaham tentang arti kata Fasisme, Emam. Dengan…
Keywords: Wawancara, Iran, Oriana Fallaci, Shah Iran, Henry Kissinger, Ayatullah Khomeini, Imam Khomeini, Sayidina Ali, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…