JAGAL JAYAKARTA

Edisi: 01/01 / Tanggal : 1971-03-06 / Halaman : 17 / Rubrik : ILS / Penulis :


Hendaklah ia menadjamkan pisaunja waktu menjembelihnja.
Hendaklah ia menjenangkan binatang sembelihannja
Muhammad s.a.w.

''Bismillah ....'' Dan dengan kata mu'djizat itu kehidupan seorang djagal dimulai - sementara kehidupan seekor hewan jang malang diachiri. Dari nadi jang terputus diudjung mata pisau jang menggorok leher, darah segar menjembur keluar menggenangi lantai Rumah Pemotongan Hewan didjalan Pangeran Djajakarta. Sungguh disini setiap fadjar adalah fadjar berdarah, tapi bukan seperti jang digambarkan oleh Pramudya Ananta Toer dalam Keluarga Gerilja. Karena darah jang mengalir itu adalah darah hewan jang mendjadilah ia fadjar biasa, Dengan tarikan wadjah biasa pula, enam orang djagal mengerubuti machluk sembelihan jang tidak bernjawa diantara empat pilar berlepotan darah. Dalam kesuraman tjahaja listrik, pisau, golok dan kampak bekerdja dengan gesitnja. Sekedjap sadja kepala sudah terpisah dari tubuh, isi perut dikeluarkan, pengulitan dirapikan. Terachir sekali daging ditarik sepandjang monorail keruang timbang. Selesailah proses pendjagalan klasik jang sudah dikenal sedjak tahun 1936, jaitu sedjak rumah potong itu didirikan.

Akan tetapi tidak lama versi pembantaian ini akan berubah. "Insjaallah tahun ini tjara-tjara kuno tidak kita pakai lagi'', kata Bachroni, Kepala rumah pemotongan itu. Dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

N
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28

Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…

M
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21

Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…

K
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21

Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…