TAXI BUKAN LUX

Edisi: 06/01 / Tanggal : 1971-04-10 / Halaman : 13 / Rubrik : KT / Penulis :

PARTOMUAN Harahap Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Darat
(DLLAD) DCI dalam satu wawantjara dengan TEMPO telah melontarkan
masalah taxi. Dalam rangka memberikan public service jang lebih
baik, orang DCI itu memendam tjita-tjita untuk membangun satu
pertaxian kota. "Sudah waktunja dihilangkan anggapan umum bahwa
taxi adalah lux. Taxi bukan lux", katanja bersemangat.

; Diperhitungkannja bahwa Djakarta sekarang memerlukan kira-kira
2.000 taxi, dan ini mutlak untuk satu kota metropolis. Tanpa
prasarana jang disebut pertaxian itu, segala sesuatu jang
berkembang disini seperti niaga dan pariwisata akan lumpuh.
Untuk mentjegah supaja tidak lumpuh maka fasilitas untuk bidang
ini harus dibantu, misalnja dalam soal pembebasan bea masuk.
Partomuan merasa jakin bila pertaxian bisa berkembang maka ia
akan menundjang bidang-bidang lainnja. Antara lain membuka
lapangan kerdja dan melantjarkan fasilitas. Ini tentulah satu
dalil jang masih harus dibuktikan. Kalau management pertaxian
itu sungguh-sungguh baik, usaha service seperti ini akan
mendatangkan hasil. Kalau tidak, ia akan merupakan satu beban
haru.

; Tapi Partomuan tidak menjebutkan soal management. Ia meneruskan
teorinja. "Dengan adanja pertaxian banjak hal-hal untuk
kepentingan umum dan masalah angkutan dipetjahkan. Masjarakat
dan wisatawan dapat putar-putar rekreasi. Instansi pemerintah
dan swasta tjuma putar telpon dan taxi dapat didjadikan
prestige-car bagi tamu, dan sebagainja".

; Ketika dalam satu kesempatan lain,…

Keywords: -

---

Foto Terkait