DARI PENJARA KE PENJARA, LALU ...

Edisi: 06/01 / Tanggal : 1971-04-10 / Halaman : 26 / Rubrik : KRI / Penulis :

BAGAIMANAPUN sukar menebak apakah senjum jang keluar dar
mulutnja itu bertjerita. Soalnja djelas: karena dia bukan orang
bebas. Ia tetap bukan orang bebas, sekalipun kepadanja tidak
lagi dihadapkan tembok-tembok pendjara jang berkawat berduri.

; Berada didaerah peladangan sempit ditengah pulau karang
Nusakambangan ia duduk didalam suatu perobahan sistim hukuman
dinegerinja. Tentu sadja ia harus bahagia lebih bebas, djauh
lebih bebas dari pendjara Malang dan Jogja -- tempat ia ditutup
sebelumnja. Disini dia bisa bertjotjok tanam, mengerdjakan
ladang seluas 3 hektar bersama 7 orang temannja senasib.

; Njahur. Tapi jang menarik adalah pendapatnja tentang hukuman
jang didjatuhkan terhadap dirinja. "Saja anggap sebagai njahur
utang", katanja. Memang bukan utang emas jang dapat dibajar
dengan emas atau utang budi jang terpaksa dibawa mati -- tapi
utang njawa jang harus dibajar dipendjara. Tudjuh tahun jang
lalu, laki-laki jang bermata djuling itu mengambil njawa orang
lain, ketika orang lain itu pada suatu malam didapatinja baru
meniduri seorang perempuan isteri adiknja. Ia sendiri belum
kawin ketika usia tigapuluh itu. Ia tak sempat tahu apakah
adiknja Paiman segera mentjeraikan isterinja karena perbuatan
maksiat tersebut, tapi baginja itu tidak]ah mendjadi soal. Pada
waktu itupun ia tidak terlalu sadar apakah sudah sepantasnja
orang lain jang meniduri iparnja harus djuga menjahur utang
kemaksiatan dengan njawa.

; Dan kamp terbuka Sendang Waringin itupun baru merupakan
eksperimen pelaksanaan ide pemasjarakatan. Djuga "sebagai
workshop bagi universitas-universitas", kata Bahroedin
Soerjobroto dosen Penologi Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial Ul. Dan
ditempat-tempat lain, sekalipun dilingkungan tembok-tembok
pendjara tua, orang jang njahur utang serentak mendapatkan
perlakuan jang berbeda dengan masa 7 tahun sebelumnja. Setiap
pagi manakala lontjeng berdentang 7 kali warga tembok-tembok tua
itu dikeluarkan dari dalam kurungannja, dibawa keprojek-projek
jang menjibukkan diri mereka. Dan sore-sore djam lima, mereka
digembok kembali.

; Unsur Derita. Konon kata jang empunja tjatatan sedjarah, pada
mulanja pengertian pemendjaraan (imprisonment) dimaksudkan hanja
sebagai penahanan, sambil seorang jang melakukan kedjahatan itu
menerima vonnis hakim. Penahanan itu sendiri tidak menjakiti si
terdakwa dan waktu itu hukuman bagi pelanggar hukum bukan pidana
pentjabutan kemerdekaan. Kemudian ketika datang ide pentjabutan
kemerdekaan sebagai suatu lembaga pidana, jang mengandung unsur
derita, maka fungsi pemendjaraan (imprisonment) itu mendjadi
berubah: tidak hanja sebagai tempat penahanan tapi djuga tempat
mengalami penderitaan. Apalagi ketika pidana hilang kemerdekaan
merupakan pengganti pidana mati, maka pemendjaraan jang
mengandung derita itu diukur dengan waktu jang lama dan
mengandung unsur menjakitkan.

; Tapi nampaknja keadaan di Indonesia tidak lagi menurutkan kata
sedjarah diatas. "Hukuman hilang kemerdekaan sadja sudah bawa
derita", berkata Soekohardjo dari kantornja di Wilajah
Pemasjarakatan IV Djawa Tengah. Sehingga, "didalam lembaga orang
itu djangan dihukum lagi", sambung Kepala Wilajah itu.

; Pohon Beringin. Benarkah didalam bui atau jang namanja kemudian
pendjara, seorang jang sudah dapat vonnis dihukum sekali lagi?
Nampaknja semua pelaksana konsepsi Pemasjarakatan dilingkungan
Direktorat Djenderal Pemasjarakatan -- sekarang Ditdjen Bina
Tuna Warga -- kompak untuk mengatakan "ja". Dan begitulah:

; Sementara orang-orang jang dinjatakan bersalah itu masuk
kamar-kamar pendjara, maka ditahun 1963 ketika akan menerima
gelar…

Keywords: -

---

Foto Terkait