TELAPAK KAKI YANG MEMBEKAS DARAH

Edisi: 11/01 / Tanggal : 1971-05-15 / Halaman : 41 / Rubrik : KRI / Penulis :


MATINJA seperti terentjana. Dalam sebuah suratnja kepada Jajasan
Penerbit Islam (JAPI), ia mengatakan: "Saja akan pergi kesisi
Tuhan untuk selamanja", (I shall go to Allah's side forever).
Rupanja ia menuliskannja dulu kedalam bahasa negerinja, Korea,
lalu diterdjemahkannja sendiri kedalam bahasa Inggeris jang
kaku. Tulisan-tulisan sematjam itu diketemukan diruang studinja,
dan setelah dikirim kealamat orang tuanja di Seoul, Korea,
mereka mengakui bahwa tulisan itu sama isinja dengan surat pada
JAPI jang menggunakan bahasa Inggeris. Beberapa teman
seasramanja djuga mendjumpai, pada kamus Inggeris-lndonesia,
maupun Indonesia-Arab, kata-kata jang erat hubungannja dengan
kematian ia garis bawahi, bahkan: bunuh diri!

; Asbolah. Adakah ia datang kenegeri ini untuk bunuh diri?
Mustahil kedengarannja, tapi jang djelas Kim Woo Sung jang
dilahirkan di Korea awal Djuni 1943, meninggalkan Sodaemun-ku,
Seoul, menudju Bandung untuk beladjar di Universitas
Padjadjaran. Dan ia memang kemudian memasuki Fakultas Ekonomi.
Sembilan bulan lamanja ia menetap disana. Diawal tahun 1970 ia
pindah ke Surabaja untuk bergabung dengan JAPI, jajasan jang
mengundangnja kenegeri ini. Dirumah A. Hadi didjalan Perak Barat
239, ia menjampaikan maksudnja pada tokoh JAPI itu, untuk pindah
dari Bandung, Hadi menjarankan untuk tetap sekolah, dan kalau
Kim bersedia, ia akan memasukkan ke IKIP djurusan Sastra
Indonesia di Malang. Semula ia setudju, tapi beberapa hari
sebelum keberangkatannja keselatan Djawa Timur itu, ia pindah
keasrama JAPI di djalan Perlis 31. Hari itu suatu sore di bulan
Pebruari, ketika ia mengusung kopornja keasrama. Adjalnja
seperti mendekati sendiri, karena 4 hari kemudian, Rabu
dinihari, ia didjumpai tergantung dikluster kamar. Mati.

; Ada misteri dibalik kematian Kim ini, hingga Arsjad Siroen,
seorang mahasiswa penjiar Islam dari Irian Barat jang mondok
sekamar dengan Kim, terseret kemedja hidjau. Alwi bin
Shebubakar, jang tinggal didekat apartement kompleks perumahan
Djalan Perlis, dan Mohammad Hashim, sekdjen JAPI, terbawa djuga.
Bahkan M.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…