LORCA LAHIRIYAH

Edisi: 28/01 / Tanggal : 1971-09-11 / Halaman : 23 / Rubrik : TER / Penulis :


TEATER Lorca merupakan perluasan puisinja. Disana terpantul
kemba1i tjcrita jang ia kisahkan dalam sadjak-sadjaknja jang
terkenal. Disana penjair jang mabuk warna-warni alam ini melukis
Andalusia. Disana ia djuga menjanji. Seperti sahabatnja komponis
Manuel de Falla terpikat lagu-lagu rakjat Spanjol Selatan dan
menggeletarkan lagi cante jondo. Federica Carcia Lorca bernafas
dalam ritme dan nada. "Bila aku mati nanti" sang penjair
menuliskan awal sadjak pendeknja Memento, "kuburkan daku bersama
gitarku dibawah pasir". Warna dan lagu sangat esensiil buatnja,
sebagaimana harum limau dan hidjau hutan zaitun buat Spanjol.

; Tapi puisinja lebih dari sekedar paduan musik dan lukisan.
Penjair jang di bunuh dalam perang saudara ditahun 1936 itu
menjatakan sesuatu jang lain lagi tentang tanahairnja: tben1a
kermatian, jang seolah-olah tumbuh dari kesedihan fundamentil
jang konon merupa kan salah satu tjiri sifat Spanjol. Thema itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…