Campur Tangan Di Pekanbaru
Edisi: 33/01 / Tanggal : 1971-10-16 / Halaman : 22 / Rubrik : KT / Penulis :
PEKANBARU jang belakangan ini sering menjambut kedatangan
orang-orang penting seperti Presiden Soeharto, tidak ada
salahnja kalau diberi djulukan kota jang dimandjakan oleh
propinsi. Ini bukan berarti bahwa pemerintah daerah Riau
mendjadi Pekanbaru-sentris, jang djelas papan-papan bertulisan
"Projek Pemda Propinsi Riau" banjak bertebaran dikota itu. Kalau
dihitung-hitung mungkin sekali papan sematjam itu lebih banjak
bertjokol diibukota propinsi daripada dibagian manapun dari
propinsi. Apakah memang harus demikian, entahlah, tapi tanpa
tjampur-tangan jang kelewatan itu mungkin Pekanbaru tidak pernah
akan mendjadi baru. Hal jang sama pernah dilakukan sebelumnja
oleh Gubernur Kaharuddin Nasution. Tanpa dia mungkin kota itu
tidak akan memiliki mesdjid rala dan stadion, dua bangunan
monumental jang bisa membuat orang jakin bahwa Pekanbaru pantas
disebut sebagai ibukota propinsi.
; Tentu sadja apa jang dikerdjakan Gubernur Arifin Achmad sekarang
bukanlah berarti semata-mata meniru Kaharuddin. Karena bukankah
ia tidak segan-segan membangun satu kantor perwakilan propinsi
Riau di Djakarta jang tjukup mewah, disamping paviljun "Lantjang
Kuning" bertingkat dua dikawasan pusat Djakarta Fair? Konon
untuk dua bangunan jang djauh dari Pekanbaru itu, pemerintah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…