ANTI NARKOTIKA: PERANG DUNIA YANG...

Edisi: 42/01 / Tanggal : 1971-12-25 / Halaman : 47 / Rubrik : KRI / Penulis :


KETIKA Presiden Nasser dan Perdana Menteri RRT Tjou En-Lai makan
malam bersama dalam suatu djamuan di Alexandria bulan Duni 1965,
Tjou berkata bahwa sesungguhnja ia tidak menghendaki Johnson
menarik pasukan Amerika-dari Vietnam. Sebab "sebagian dari
mereka sedang mentjoba tjandu" katanja. Nasser tentu sadja
tertegun hingga Tjou meneruskan: "Masih ingatkah anda ketika
Barat mendjedjalkan tjandu pada kami? Mereka telah memerangi
kami ketika itu dengan tjandu. Sekarang kami membalas, memerangi
mereka dengan sendjata mereka jang dulu. Karena itulah kami
mengharapkan lebih banjak tentara Amerika di Vietnam hingga kami
bisa lebih banjak merusak moral mereka. Efek dari penghantjuran
moral itu nanti di Amerika sendiri akan tidak terbajang kan
dahsjatnja".

; Moh. Heikal dalam Al-Ahram.

; PEHITUNGAN Tjou En--Lai tidak seluruhnja meleset meskipun
almarhum Nasser jang sempat mendengarkannja ketika itu
menganggapnja sebagai berlebihan. Bukan hanja 30% tentara
Amerika di Vietnam jang terlumpuhkan oleh tjandu, remadja
dinegara mereka djuga tidak sedikit jang tersangkut. Bahkan asap
itu mendjalar kemana-mana sementara kebiasaan tersebut kembali
di tiru oleh remadja-remadja dihampir semua pendjuru dunia. Dan
jang lebih dahsjat lagi, selain opium seperti jang di maksudkan
Tjou, bermatjam-matjam tjandu ikut pula tersebar. Cannabis
Sativa L jang dulu diketemukan orang di Siberia, Tiongkok Utara
dan dipegunungan Himalaya, India segera beredar di New York City
dengan nama Marijuana. Dalam tempo jang relatif singkat
diperkirakan sekitar 60--70% murid sekolah menengah kota
metropolitan itu telah musnah dikepekatan asap marihuana.
Sebelum itu dimana-mana bermuntjulan bagian dari generasi abad
ini jang mengasingkan diri dari keramaian dan kesibukan
masjarakat dalam kelompok-kelompok jang kemudian menamakan diri
hippies, yippies dan lain sebagainja. Lepas dari alasan mereka
jang konon dengan sikap itu dimaksudkan menentang establishment,
kelompok-kelompok itu tidak disangsikan berbau opium. Dan
generasi jang konon menentang establishment dengan
menggondrongkan rambut mengkumalkan pakaian serta menghisap
marihuana dan menenggelamkan diri dalam narkotika itu kini
berserakan di mana-mana, hampir semuanja hidup dalam ketidak
atjuhan.

; Di Amsterdam, kelompok itu meski pun berada disekitar monumen
Perlawanan, samasekali tidak gelisah dan seakan tak melihat lagi
arti hidup ini. Djumlah mereka tjukup besar. Diduga 10% dari
rakjat negeri itu telah dikungkungi oleh marihuana. Itu
merupakan bagian ketjil dari epidemi jang kemudian merembet
kesemua negeri. Dari Roma sampai Hamburg, dari New York sampai
San Francisco, dari Bangkok sampai Manila dan terachir dari
Australia sampai Indonesia ratusan ribu djiwa mendjadi korban
narkotika. Lebih dari 224 anakanak belasan tahun mati di New
York karena kebanjakan heroin sementara 25.000 lainnja
ketjanduan obat bius tersebut. Dalam waktu 3 tahun sedjak Tjou
En--Lai membisikkan metode perangnja di Vietnam pada Nasser,
korban tjandu di benua Amerika meningkat dari 30 mentjapai 40%.
Kenaikan angka-angka korban narkotika itu hingga hari ini
ternjata tidak menundjukkan gedjala menurun. Bahkan untuk
ndonesia, terutama Djakarta nampaknja seperti akan lebih
menandjak. "Perkembangannja paralel dengan perkembangan kota",
kata AKBP E.Sibarani, Wakil Direktur Laboratorium Kriminologi
MABAK.

; Kota Itu Dikepung Gandja.

; Dari hasil survey, Sibarani menemukan bahwa di Sumatera Utara
beredar 3.600 kg gandja jang kemudian dimusnahkannja. Dari
mobil-mobil jang lalu lalang antara Tjanai (Atjeb)--Medan dan
dari hasil operasi selama 4 bulan disekitar Berastagi ia
menemukan kenjataan jang mengedjutkannja itu. Dikota Medan sadja
dari 50 kios jang disurvey-nja, Sibarani menemukan bahwa 47
diantaranja mendjual gandja. Didepan tempat-tempat perdjudian,
hotel-hotel, dan tempat plesir kota itu seperti dikepung gandja.

; "Dulu, tahun 1968, dalam konperensi-konperensi internasional
ketika peserta menanjakan tentang bahaja narkotik di Indonesia
dengan gagah saja mengatakan "not a problem yet" kata KBP
T.Ibrahim, Direktur Reskrim labak. Tapi bagaimana Ibrahim
sekarang? "Sedjak tahun 1970 saja tak berani mengatakannja
lagi", djawabnja. Suasana memang telah banjak berubah sekarang.
Barangkali apabila Dirdjen Farmasi Drs Sunarto mengikutinja, ia
tidak akan lagi mengulangi utjapannja pada reporter Harun Musawa
bahwa "soalnja tidak perlu di besar-besarkan". Sebab sedjak awal
1971, masalah narkotika dnegeri ini sudah membesar sendiri. Dari
Kedjaksaan Agung setjara sepintas dapatlah disebutkan perluasan
djumlah dan daerah morphine dan gandja. Persis pada tanggal 2
Djanuari 1971 sedjumlah 645 pohon dan 11,75 kg gandja
diketemukan di Padang. Di Riau pada tanggal dan bulan jang sama
didapatkan pula lebih dari botol dan 6 kaleng tjandu (opium)
sedang 4 hari kemudian 8.000 pohon gandja terpaksa harus
dimusnahkan dengan segera ketika petugas negara menemukannja di
Subang, Djawa Barat. Sampai dengan bulan April tahun itu umumnja
baru gandja dan tjandu jang di djumpai diperedaran dan baru pada
bulan kelima…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…