Teater Di Jalan Buntu Atau Di ...

Edisi: 23/02 / Tanggal : 1972-08-12 / Halaman : 32 / Rubrik : TER / Penulis :


BUAJA-BUAJA panggung pernah tidak beruntung dalam dua hal.
Rezekinja sangat suram. Ditahun 1943 perkumpulan sandiwara
amatir jang disebut Maya, sampai-sampai mendjual tjelana
almarhum Usmar Ismail untuk membiajai pementasan "Taufan diatas
Asia" karangan El Hakim alias Dr. Abu Hanifah. Sedangkan
Djajakusuma jang sekarang punja kedudukan tinggi di DKD, ditahan
oleh Djepang perkara penjelundupan sabun, jang djuga dimaksudkan
untuk menutup biaja pementasan. Itu sekadar tjontoh. Hal jang
kedua adalah dipeliharanja hantu ketjurigaan oleh masjarakat
gara-gara banjaknja pertundjukan-pertundjukan jang kurang
berhasil. Dan hal ini saling mengawini sehingga disamping
chalajak mentjurigai pertundjukan "djangan-djangan djelek lagi",
merekapun tidak gemar untuk membajar. Tjelakanja keadaan ini
tidak diterdjemahkan dengan hati jang tawakal oleh para penduduk
panggung. Malahan mereka melantjarkan dakwaan gentjar bahwa:
masjarakat tidak mengerti mereka, bahwa masjarakat tidak
mempunjai apresiasi seni jang tinggi. Tuduhan ini dapat sekadar
mengelakkan soal. Dimata beberapa orang, mungkin djuga chalajak
ramai, sandiwara-pun mendjadi barang jang terlalu tinggi karena
tak bisa dimengerti, bahkan mewah. Maka bertanjalah Jim Adilimas
sebelum ia mengungsi ke Perantjis: "Mungkinkah teater Indonesia
modern?" Terlihat olehnja diatas pal1ggung hilir mudik
kesatria-kesatria rombang-rombeng gagasan Cervantes jang bernama
Don Kisot de la Mancha.

; TIGA PENDEKAR.

; Waktu Ali Sadikin menjulap kebun binatang di Tjikini mendjadi
Taman Ismail Marzuki, ada perubahan. Tiga Pendekar Taruna: Teguh
Karya, Arifin C. Noer, WS Rendra, jang berbeda tjara kerdja dan
gerak-geriknja, bagaikan pendekar-pendekar dalam berita silat
jang turun dari gunung. Merekalah jang telah menggertak
panggul1g dan membersihkannja dari pendakwa-pendakwa masjarakat
jang sebetulnja tidak lebih dari pemalas atau buronan-buronan
jang gagal dalam bidang lain. "Satu-satunja modal jang
diperlukan untuk kegiatan sandiwara adalah kemauan. Kalau belum
apa-apa kita sudah berkeluh kesah tentang biaja, kita tidak akan
menghasilkan pementasan", kata Teguh Karya jang dengan beraninja
menjelenggarakan pertundjukan kontinju sambil mendatangi
penonton seorang-seorang. "Teater toch mesti ada, sebuah negara
modern tanpa teater adalah bar-bar dan seakan-akan tak ada
kebudajaan", katanja. WS Rendra sendiri jang saat itu baru
pulang dari Amerika mengeluarkan pula kata-kata: "Kita djangan
membebani Pemerintah jang sudah terlalu banjak urusannja, kita
harus berhenti menjusu kepada Pemerintah!". Sedangkan Arifin C.
Noer dengan dua buah pementasan pertamanja jang bernama Penburu
Perkasa dan Mata Peladjaran diam-diam berhasil menembus kampus
mahasiswa.

; Tiga orang pahlawan telah lahir dengan TIM sehagai istananja.
Pementasan jang mengembalikan kepertjajaan masjarakat, mentjetak
penggemar jang mau membeli kartjis, pembinaan grup, perbaikan
rezeki orang panggung, adalah djasa-djasa mereka. Merekapun
menggerakkan sandiwara kearah pentjarian-pentjarian nilai,
sesuai dengan gerak-gerik teater dinegara-negara jang sudah
dianggap madju. Pemuda-pemudi ikut menoleh sepak terdjang mereka
sambil merasakan adanja harapan baru datang dari teater, bukan
lagi hanja sekadar penjalurkan hobi tetapi sebagai pilihan
pekerdjaan jang mempunjai hari depam Angka-angka jang muntjul
diatas kertas PKD sebagai pihak jang menanggung biaja
pementasan-pementasan Oedipus Menanti Codot, Barzandji (Bengkel
Teater), Caligula, Kapai-Kapal, Mega-Mega (Teater Ketjil), Sang
Ajah, Inspektur Djendral (Teater Populer) memberikan
kegembiraan. Dengan kata-kata klise: apresiasi sandiwara
menundjukkan kemadjuan pesat. Sedikit banjak kedua nasib tidak
beruntung jang sudah lama menjuramkan dunia teater Indonesia
sudah mulai mentjair.

; Turun semangat. Akan tetapi dengan agak mengedjutkan dalam Pekan
Seni Kontemporer tahun lalu nomor sandiwara kosong. Malah dalam
kesempatan itu rombongan band Koes Plus jang berani muntjul.
Tentu sadja beberapa kalangan merasa sakit hati dengan
kekosongan ini. Seakan-akan teater mengaso disana penonton mau!
Kebetulan sekali dimasa itu, ketiga pahlawan kita Teguh Karya,
Arifin C. Noor dan WS Rendra sedang mentjari uang dan pengalaman
didalam produksi film nasional jang sedang deras-derasnja.
Langsung sadja kata-kata: berchianat, lesu dan lain-lainnja
dikirim kepada mereka. Kata-kata berbisa jang lebih kedjam dari
pembunuhan ini didjawab dengan pementasan Modom-Modom dan
Pangeran Homburg oleh WS Rendra. Arifin mendjawabnja dengan
Lalat-lalat dan Radja Mati. Sedangkan Teguh Karya buru-buru
memainkan Wabah Putih. Walaupun dapatlah sekadarnja dibuktikan
bahwa patjeklik teater bukanlah patjeklik kwantitas, tidak
kuranglah jang merasa bahwa semangat dan mutu teater lagi turun
dan semangat penontonpun mulai berkurang melihat kursi-kursi
jang tidak seramai dahulu diperebutkan. Penjair Taufiq Ismail
jang baru pulang dari pusat-pusat teater Mantja Negara seperti
London dan New York punja komentar: "Kita tidak perlu kalah
dengan mereka disana, kalau sadja dengan kwalitas Rendra --3
tahun lalu. Dua-tiga tahun lalu!", katanja menekankan.
Seolah-olah ia setudju djuga ada kemunduran mutu didalam grup
teater kini.

; Adanja patjeklik mutu dalam teater, dibahasakan oleh Arifin
sebagai lumrah. "Ideal untuk mengharapkan karya seseorang selalu
baik, kalau ada satu jang dianggap kurang, itu tak dapat
dihindari", katanja. Wahju Sihombing orang Batak kotjak bahkan
menambahkan bahwa kalau dalam suatu djangka waktu tak ada
produksi, itu tidak bisa dikatakan patjeklik. "Ini hanja
sematjam adem pause", katanja.

; PARA PENGCHIANAT.

; "Djangan kaget kalau orang-orang teater pada lari", teriak Wahab
Abdi, si Pendekar Sumur Tudjuh dari atas scooternja. Ia
menganggap sudah terlihat tanda-tanda patjeklik mutu. Misalnja
pementasan Pangeran Homburg-nja Rendra --jang baginja…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…