Jepang: Moshi-moshi Peking, Ancoa ? ; Jepang: Mencari Politik Luar Negeri
Edisi: 29/02 / Tanggal : 1972-09-23 / Halaman : 05 / Rubrik : LN / Penulis :
TERIAKAN banzai bagi kemenangan Tanaka belum seluruhnya hilang
ketika pembicaraan normalisasi hubungan dengan Peking menjadi
pusat perhatian. Memang tidak bisa dikatakan bahwa soal
perbaikan hubungan Tokio--Peking ini adalah monopoli Tanaka.
Jauh sebelum RRT memasuki masa isolasinya di pertengahan tahun
60--an, dari fihak Tokio sudah timbul usaha ke arah itu.
Orang-orang yang mengikuti perkembangan hubungan luarnegeri
Jepang sejak negara itu memasuki percaturan dunia setelah tahun
1951, pastilah masih ingat heboh Yoshida Letter di tahun 1963.
; Syahdan, maka adalah Perdana Menteri Negeri Yoshida pada suatu
hari mengirimkan surat ke Taipei. Isi surat tersebut antaranya
mengenai pembicaraan hubungan dagang kedua negara. Pada saat
yang sama tercapai pula persetujuan Peking--Tokio yang populer
sebagai Liao Cheng Chih-Takasasi Trade Agreement. Ketika
kemudian Peking marah karena tahu adanya surat Yoshida itu,
muncullah Takeo Miki, Menteri Luar Negeri, yang konon berkata:
"Surat Yoshida itu bukanlah dokumen resmi pemerintah, jadi tidak
mengikat pemerintah Jepang". Kejadian itu berlangsung di tahun
1964.
; Target: Okinawa
; 4 tahun kemudian, di saat sayap perekonomian Jepang makin
melebar juga urgensi hubungan dengan Peking ternyata semakin
mengganggu fikiran banyak pembesar Tokio. Tidak kurang dari 30
tokoh terkemuka Jepang--termasuk di dalamnya: Takeo Miki,
Aichiro Fujiyama dan Nakasone--membentuk suatu kelompok diskusi
yang bertujuan mengubah politik luar negeri Sato ke arah suatu
pendekatan dengan Peking. Tapi semuanya itu sia-sia, bukan
terutama karena Sato konservatif, di luar kemampuan pribadi
Perdana Menteri Jepang itu, terdapat suatu gummg besar
keterikatan dengan Amerika yang tidak mudah diabaikan begitu
saja.
; Kemerdekaan yang dikembalikan Amerika kepada Jepang di tahun
1951 berserta segala macam bantuan yang berhasil membangkitkan
kembali bangsa yang nyaris hancur pada perang dunia terakhir
itu, pada gilirannya menjadikan Jepang sangat terikat dengan
Amerika. Kebijaksanaan John Foster Dulles Menlu Amerika di tahun
lima-puluhan, hanja menghasilkan suatu perang dingin yang tentu
saja tidak bisa dihindari oleh Jepang. Sementara Sato tidak
tergolong pemimpin yang gagal memperbaiki tingkat hidup
rakyatnya, soal terpenting yang menjadi targetnya adalah
mengembalikan pulau Okinawa kepangkuan ibu pertiwi Jepang.
; Untuk menghapuskan kenangan pahit kekalahan Jepang itulah maka
Sato dianggap terlalu banyak memberi konsesi politik kepada
Washington. Ketika Amerika mulai membom Vietnam Utara, Sato
dengan cepat menyatakan dukungannja terhadap Washington. Tapi
yang lebih menyolok lagi adalah ketika terjadi heboh penangkapan
kapal mata-mata Amerika Pueblo. Kapal itu diseret ke pelabuhan
Korea Utara oleh patroli laut negara tersebut. Sebelum
Washington berkata apa-apa, Sato sudah menuduh Pyongyang
melakukan pembajakan dengan menangkap kapal yang sedang berlayar
di lautan bebas.
; Karena itulah semua maka Peking sejak lama menolak keinginan
damai Jepang, meskipun itu dilakukan oleh orang-orang LDP. Bagi
RRT pangkal soal adalah Sato. Selama orang ini masih berkuasa,
tidak ada uluran tangan yang akan disambut. Bersamaan dengan
itu, di dalam negeri sendiri timbul reaksi terhadap
kebijaksanaan pemerintah yang dianggap terlalu mengekor
Washington. Kantor Perdana Menteri, tapi juga kantor-kantor
milik Amerika beserta pangkalan-pangkalan militernya selalu
menjadi sasaran demonstrasi. Tapi semuanya itu tidak sampai pada
tingkat yang menggoncangkan tekat Sato yang telah menanamkan
dalam-dalam keyakinannya tentang perlunya hubungan dengan
Amerika seerat mungkin. Bukannya tidak ada alasan pribadi bagi
Sato untuk kebijaksanaan macam demikian. Sebagai seorang yang
mendekati masa akhir…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…