PEMBANTAIAN DI RUMAH NOMOR LIMA ...

Edisi: 46/02 / Tanggal : 1973-01-27 / Halaman : 44 / Rubrik : KRI / Penulis :


BARU di malam hari Jalan Perniagaan ramai. Orang-orang
berdagang. Kereta-kereta dorong penjual rokok, tukang kue
pancong, meja-meja Lokal dan Koni ditaruh mencong-mencong di
depan bangunan-bangunan tua sisa zaman Kompeni. Di seberang
jalan sebelah sana, banyak deretan tenda: ada sate babi, nasi
uduk, soto babat, roti bakar dan tak lupa jamujamu kuat cap
jago.

; Di depan rumah nomor limapuluh di wilayah Jakarta Kota itu,
sebelah pinggiran jalannya nampak becek. Bukan karena hujan,
tapi pipa air minusn di situ bocor. Seorang anak baya 13 tahun
yang menjaga dagangan roti bakar, susu Ovaltine dan jamu-jamu
kuat mengatakan bahwa jam kerjanya terhitung dari 16.00 hingga
03.00 dinihari. Anak non pribumi ini menambahkan, ia biasanya
mendengar dengn jelas gonggongan anjing berder dari rumah nomor
limapuluh yang terletak di samping Bank Surakarta apabila ada
orang akan bertamu ke situ. Tapi Ahad tanggal 7 bulan Januari
ini ia tak mendengar apa-apa. Bahkan tidak juga suara ledakan
ataupun mercon sedang hujanpun hanya rintik-rintik. Kesunyian
ini bukan hanya dialami si anak. Boyeh, pemuda kampung situ,
yang memajangkan dagangan rokoknya persis di depan rumah model
Cina Glodok itu, pun tak ada mendengar sesuatu yang ganjil di
telinga dan aneh di mata (lihat box: Keluh Si Boyeh).

; Lima Nyawa Terbilang

; Padahal sesuatu telah terjadi. Memang luar biasa: lima nyawa
terbilang hilang. Dimulai dengan nyawa Antonius Kartajaya, 30
tahLun. Kepala keluarga yang sehari-hari dipanggil Tony ini
nampak berlumuran darah pada sekujur tubuhnya yang terbungkus
pakaian harian, lengkap dengan sepatu dan jaket blue jean. Mayat
tergeletak di lantai ruang tamu sebelah kanan rumah - antara
meja tamu dan televisi. Ada sebuah lobang yang sudah membiru
tepat dekat biji mata. Lobang ini kemudian diketahui persis
sebesar peluru pistol FN 45 yang diperkirakan langsung menuju ke
otak. Di ruang lain, tepatnya di bagian kiri rumah dan agak ke
belakang, kedapatan beberapa tubuh tak bernyawa lagi. Mula-mula
perempuan muda yang tak lain dari Magdalena (Lena) isteri Tony.
Dalam kamar tidur itu mayat perempuan itu tergeletak menelentang
dengan sedikit miring kekiri - seakan hendak memeluk bocah umur
2 tahun di sisinya. Dan bocah itu adalah Ifan, anak kedua
keluarga Tony. Pada bagian kepala ibu muda yang 26 tahun ini
nampak juga sebuah lobang peluru. Lobang yang sama terdapat di
tengah-tengah kening Ifan. Di lantai, dekat ranjang, seorang
perempuan yang lain lagi telah jadi mayat. Ini si Siti, 8 tahun,
pembantu rumah-tangga.

; Sementara itu di lantai tetesan darah memerah ada sepanjang 18
meter menuju kamar mandi di bagian belakang rumah yang membujur
itu. Sedang pemandangan di kamar mandi sendiri seakan penjelmaan
adegan film kekerasan yang mengerikan. Seorang bocah pakai rok
dalam posisi tengkurap tergenang dalam bak Sang bocah bernama
Catharina, anak pertama berumur 4 tahun. Sebuah bekas lobang
peluru melekat pada leher dan punggungnya (menurut dr Arief
Budianto: menembus kepala lihat box: Kisah Sang Dokter Mayat).
Diperkirakan Catharina belum mati betul ketika digotong ke dalam
bak mandi tersebut.

; Suasana porak poranda. Sebuah lemari di ruang tamu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…