PEKALONGAN YANG HANGAT & BELATI ...

Edisi: 47/02 / Tanggal : 1973-02-03 / Halaman : 36 / Rubrik : KRI / Penulis :

HUJAN turun pada malam tahun baru di Pekalongan. Seorang pemuda
Cina naik Honda lewat di Jalan Krimunan yang becek, lagi gelap.
Lie Oen Ting 20 tahun, dengan seorang teman yang membonceng di
belakang dengan susah payah mengemudikan motor. Bersamaan dengan
itu, di depan mereka berjalan pula Taufik Sungkar, keturunan
Arah berusia 20 tahun. Lie memperingatkan Taufik untuk minggir
sedikit karena dia mau lewat. Taufik, yang tertatih-tatih
berjalan dalam kedinginan dengan payung di tangan, akhirnya
minggir juga dan Lie pun lewat biarpun sejemput lumpur ada
mengenai pakaian Taufik. Tapi rupanya ada klausul dari sikap
Taufik yang meminggir itu, dan ini menarik perhatian Lie yang
badannya lebih besar dari Taufik yang kerempeng. Honda diparkir
dan kemudian dimulai pertengkaran mulut. Setelah itu, perang
tanding.

; Novel. Bagaimana persisnya tidak jelas, akan tetapi hasil pasti
adalah tergeletaknya Lie - sementara temannya jatuh pingsan dan
bahkan kemudian mengalami gangguan syaraf hingga harus dirawat
di Magelan. Rupanya perkelahian cukup seru, melihat bekas-bekas
telapak kaki pada tangan. Selain teman korban, sebetulnya ada
saksi lain yakni seolah tukang becak - meskipun hanya dari jauh.
Begitu sang supir becak mendengar sayup-sayup suara gaduh,
buru-buru ia datang. Tapi Lie toh sudah menggeletak.

; Melihat orang berlari-lari, tentu saja orang-orang di ujung
Jalan Krimunan yang sekarang bernama Jalan Salak itu…

Keywords: -

---

Foto Terkait