MANA YANG POLISI, MANA YANG OKNUM

Edisi: 06/03 / Tanggal : 1973-04-14 / Halaman : 44 / Rubrik : KRI / Penulis :


TIGA prang pemain domino di Jalan Sulawesi Banjarmasin,
tiba-tiba dikejutkan oleh bunyi tembakan. Seorang dari mereka,
dikenal sebagai Aban bin Said, rupanya kena dan kontan rebah.
Tiba-tiba muncul seorang berpakaian preman, yang cepat diketahui
sebagai polisi dari kawasan itu. Si polisi ini langsung saja
melepaskan tamparan kepada Ali Yugo, pemain domino yang lain -
sementara Hudri, teman sekonco yang satunya lagi, beruntung bisa
melarikan diri. Peristiwa atas diri tukang-tukang beca ini
terjadi pada jam 0.30, tanggal 1 Pebruari 1973.

; Segera setelah itu masyarakat sekitar. memberikan bantuan kepada
Aban. Tapi apa boleh buat: sebutir peluru bersarang di dada
kirinya. Ia segera dibawa ke rumah-sakit Ulin. Operasi keesokan
harinya, yang ditangani dr Bagjo S. Winoto dari RSU Banjarmasin,
segera menghasilkan visum: belikatkan korban terluka oleh
tembakan si polisi preman. Daerah sekitar luka masih
mengeluarkan darah, sedang air ludah korban juga dibumbui
merahnya darah. Visum lebih lanjut mengatakan: paru-paru si
korban juga mendapat luka sehingga perlu dijahit. Kepada korban
diberikan bantuan alat bukan drainage, guna memungkinkannya
bernafas tidak melalui hidung. Banjarmasin Post, yang melaporkan
kejadian dari daerah Rindang Banua itu menyebutkan korban dalam
keadaan sangat gawat. Sementara dari Hudri, harian itu mentlapat
kabar bahwa memang kebiasaan mereka bermain domino, sembari
menunggu penumpang. Tukang beca ini memperkirakan bahwa tembakan
datangnya dari jarak 4 meter dari tempat mereka bergawe.
Sepengetahuannya tidak ada peringatan ataupun teguran
sebelumnya, sampai tiba-tiba terdengar letusan bencana itu. Ali
Yugo, yang katanya semula bermaksud lari bersama Hudri, kini
sukar bicara akibat tamparan yang konon berbau karate itu. Hudri
tegas-tegas membantah bahwa permainan mereka disertai taruhan.
Ini hanya iseng-iseng, dan permainan macam begitu sudah jamak
pula di sana.

; Berjudi Pinggir Jalan

; Peristiwa ini untungnya cepat menarik perhatian atasan. Keesokan
harinya Komdak XIII/Kalsel mengeluarkan siaran pers yang
menyebutkan bahwa si penembak tersebut bernama SA, pangkat Ajun
Inspektur Dua. Anggota Komdak XIII tersebut pada malarn itu
dalam perjalanan pulang ke rumahnya melihat seperangkat orang
sedang asyik main domino. Sedangkan, demikian siaran tersebut,
sehari sebelumnya Aipda SA memperingatkan orang-orang di situ
agar jangan lagi bermain kartu dan berjudi di pinggir jalan
umum. Tidak disebutkan apakah SA memang petugas yang berwenang
untuk urusan itu.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…