CABUT KUKU & SPERMA WAGE

Edisi: 10/03 / Tanggal : 1973-05-12 / Halaman : 34 / Rubrik : KRI / Penulis :

TERJADI peristiwa baru tanggal 4 Maret yang lalu: seorang
pesuruh Akademi Administrasi Niaga Medan, Mohammad Sally telah
dltahan oleh polisi Komsiko Medan Barat. Ia dituduh telah
membongkar kas akademi di Jalan Meranti sehari sebelumnya - dan
menggaet Rp 818 ribu. Di tahanan ia berhadapan dengan Abriptu M.
Parapat -- yang rupanya telah berkenan memeriksa sitersangka
dengan siksaan atau yang semacam itu. Pada malam pertama
diperiksa, konon induk jari kaki kanan Sally dijepit oleh M.
Pampat di bawah kaki meja. Berikut -- karena jawaban Sally tentu
belum memuaskan -- Pampat mengambil cambuk karet dan serta merta
menghunjamkannya ke tubuh Sally. Dan bersamaan dengan itu
kepalan tinju sang oknum polisi juga bersarang di tubuh yang tak
beruntung itu.

; Istirahat sebentar. Kemudian tepat jam 00.00, Parapat kembali
memainkan si Sally malang. Satu jam adegan babak kedua ini
berlangsung -- hingga si mangsa, tak ayal, menjadi babak belur.
Toh Sally belum mau mengaku juga. Maka pada hari kedua Parapat
menyulutkan puntung Gudang Garamnya ke hidung Sally, belikut ke
sekitar mukanya. Celemotan api hingga sekarang masih membekas di
muka Sally -- hingga bengkak dan lembam-lembam. Dan selama lima
hari di tahanan Komsiko itu, Abriptu M. Parapat sempat pula
mencabut kuku Sally perlahanlahan. Sally tidak juga mau mengaku.
Pemeriksaan a la Kempetai di zaman Jepang ini, ternyata
dipraktekkan juga oleh Abriptu M. Marpaung yang memeriksa teman
Sally bernama Suwondo…

Keywords: -

---

Foto Terkait