MENYENGAT YANG PILEK
Edisi: 27/03 / Tanggal : 1973-09-08 / Halaman : 19 / Rubrik : KT / Penulis :
DIHITUNG-HITUNG, Jakarta ini memang kekurangan tanah. Grogol
umpamanya terbilang sayap kota yang diciptakan dari timbunan
rawa-rawa. Penuturan sebelum tidur dari kalangan tua-tua Betawi,
dengan lancar tentu dapat membeberkan riwayat asal-muasal nama
Rawabangke misalnya. Atau Rawakerbo, Rawamangun, Rawasari dan
sekian rawa-rawa lain di seantero Jakarta sekarang.
; Kini masih ada bagian ibukota ini yang tengah digalakkan menjadi
dataran keras. Boleh coba sekali tempo liwat di jalan raya
Pramuka, masuk silnpangan by-pass terus jalan Pemuda. Nah, di
pojok kiri terhambar seluas mata lemandang setumpuk lapangan.
Masih sangat lembek: kini berupa lautan barang buangan alias
sampah: "Luasnya sekitar 20 ha". Lurah Jatirawamangun Ardi
Mukhtar menaksir areal persampahan itu. Takaran lurah Ardi
barangkali agak berlebihan. Lapangan terbuka itu sepintas tampak
memang luas sekali, namun dibanding dengan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
LEDAKAN DI MALAM NATAL
1985-01-05Bom meledak di dua tempat di gedung seminari alkitab asia tenggara dan di gereja katolik…
SENAYAN MENUNGGU PAK DAR
1984-02-11Keppres no.4/1984, seluruh kompleks gelora senayan (tanah yang diperuntukkan asian games ′62), dinyatakan sebagai tanah…
YANG TERTIB DAN YANG MENGANGGUR
1983-04-09Berdasarkan perda no.3/1972, gubernur soeprapto, akan melakukan penertiban terhadap bangunan liar dan becak-becak. bangunan sepanjang…