DOEGEL, FREDERIK DAN KEBATINAN

Edisi: 41/03 / Tanggal : 1973-12-15 / Halaman : 24 / Rubrik : KRI / Penulis :


ENTAH apa yang menjadi pendorong. Tapi Doegel, 46 tahun, memang
lebih dari hanya patuh, bagaikan murid terbaik.dari seorang guru
persilatan, terhadap semua perintah yang keluar dari mulut
Frederik Runtuwene, 45 tahun, yang kemudian telah bertindak
sebagai malaikat maut. Peristiwa itu berlangsung pada tengah
malam tanggal 5 September yang lalu, Frederik berhasil membujuk
Doegel ke pinggir kota Pekanbaru, dengan alasan untuk mencoba
ilmu kebatinan yang selama ini telah ia berikan kepada Doegel.
Sampai di tempat sepi, di pinggir sungai Siak, Frederik minta
supaya Doegel melaksanakan semua perintahnya. Pertama semua
pakaian harus dibuka, kecuali pakaian celana dalam. Kemudian
diperintahkan supaya cincin batu yang terpasang di jari supaya
dimasukkan ke dalam mulut. Lantas kedua tangan diletakkan di
belakang pinggang. Semua ini dikerjakan Doegel dengan patuhnya.
Berikutnya adalah giliran Frederik melaksanakan niat yang sudah
agak lama terkandung di hatinya: membunuh Doegel, sahabat sesama
bekas tentara, sesama bekerja di bahagian keamanan Caltex, dan
terakhir menjadi "murid" setia dari "perguruannya".

; Geger otak. Pada hari ke-3, tanggal 8 September, orang menemukan
mayat Doegel terapung di sungai, beberapa kilometer di luar kota
Pekanbaru. Tidak mudah untuk mengenal tubuh siapa gerangan yang
mengapung itu. Bahkan puteri Doegel, Maiharti, 18 tahun, hanya
dapat inengenal dari celana dalam, sate-satunya pakaian yang
masih tinggal di badan ayahnya. Pemciiksaan dari Dinas Kesehatan
menunjunkan, bahwa pad& beberapa bahagian tubuh mayat' terdapat
bekas pukulan benda keras. Tulang belakang leher patah, empat
buah gigi rahang bawah longgar, sudah barang tentu.mulutnya
lembam. Muka mayat juga rusak hebat, tubuh sudah menggelembung.
Dada sebelah kanan, dan bahu kiri meninggalkari bekas pukulan.
Mayat ditemukan dengan tangan terikat ke belakang serta sebuah
cincin ditemukan dalam mulut.

; Doegel bukanlah orang pertama dari keluarganya yang menerima
nasib buruk. Puteranya bernama Darsono, bersekolah di Bandung
menulis surat kepada ibunya di Pekanbaru, mengatakan bahwa is
telah dipaksa terjun ke dalam jurang di Tangkuban Perahu yang
dalamnya 350…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…