DUA KARTU MENGHADAPI MEREKA

Edisi: 46/03 / Tanggal : 1974-01-19 / Halaman : 44 / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


WAKIL PM Jepang, Takeo Miki boleh disebut berhasil gemilang. Ia
membikin negerinya dipandang sebagai Lahabat" di mata
negara-negara minyak Arab. Selama tiga pekan keliling Timur
Tengah, diplomasi Miki sedikitnya berhasil melunakkan hati Raja
Faisal dan para syeik untuk mengendorkan sumbat minyak sebanyak
10% dari embargo yang 25 sejak September lalu. Sekalipun begitu,
pemerintah dan kaum bisnis masih diliputi perasaan wa-was adakah
roda industri mereka akan berputar sekencang semula. Dan
perasaan seperti itu telah membuat kaum industrialis Jepang bak
kucing-kucing yang keselomot ekornya. Tidak kurang dari setengah
lusin negara-negara minyak Teluk Persia mencapai kata sepakat di
Teheran, 23 Desember lalu, untuk menaikkan harga minyaknya dua
kali lipat dari harga yang dipasang pertengahan Oktober lalu.
Tak ayal lagi, pertemuan di Teheran telah membuat para
industrialis Jepang yang baru saja menarik napas sedikit lega,
merasa ditimpuk punggungnya.

; Dan PM Tanaka agaknya tahu bahwa pengendoran aliran minyak Arab
itu takkan bisa membalikkan arah ekonomi Jepang yang sudah
di-timpa gejala resesi sejak tahun lalu. Ditambah dengan
keparahan yang terjadi sebelumnya -- seperti dua kali Nixon
Shokku --ekonomi Jepang bagaimanapun tak akan pulih seperti
semula. Meskipun ada sementara ramalan pesimis di Tokio yang
sampai bicara tentang pertumbuhan nol bagi ekonomi Jepang dalam
tahun 1974 ini. Agaknya yang lebih masuk akal adalah seperti
dikeluhkan Profesor Toru Yano. Meramu berbagai raalan kaum
cendekia dan bisnis Jepang, ahli politik dari Universitas Kyoto
itu lebih setuju dengan pendapat yang memperkirakan kemunduran
ekonomi Jepang kalau toh terjadi akan berbalik seperti di tahun
1972". Kalau benar begitu, kemunduran yang dua tahun itu memang
tidak separah yang dikira semula. Namun meskipun Tanaka
sebenarnya enggan untuk berkeliling di kawasan Asia Tenggar yang
panas, bukan mustahil kunjungannya ke Jakarta yang untuk pertama
kalinya ini akan punya arti tersendiri. Pembicaraan yang
kabarnya memakan 3 jam dengan Presiden Soeharto tidak terlepas
dari dua soal pokok: Minyak dan gas LNG.

; Balasan Yahudi

; Benar bahwa minyak yang masuk kc Jepang 80% lebih berasal dari
negara-negara penghasil minyak Arab, Teluk Persia plus harga
untuk menyalakan 90O pembangkit tenaga listrik Jepang. Sedang
andil ladang-ladang minyak d Indonesia yang sebagian besar
dialirkan ke Jepang paling banter mewakili 16% saja dari seluruh
kebutuhan. Tapi kalau saja orang mengingat betspa hebohnya
Amerika ketika aliran minyak Arab sekitar 8% diputus samasekali,
bisa dibayangkan bahwa andil minyak Indonesia yang meskipun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…