Nasib Bekas Polisi

Edisi: 05/04 / Tanggal : 1974-04-06 / Halaman : 12 / Rubrik : KRI / Penulis :


MUNGKIN karena gaji dengan pangkat tamtama dianggap tidak cukup
untuk menutupi biaya hidup keluarga sehari-hari, Muchtar Siahaan
memilih berhenti jadi polisi. Mau adu untung di tempat lain. Dan
pilihannya adalah coba-coba tarik taksi. Taksi gelap pun
bolehlah. Tapi cari makan pada bidang baru ini pun rupanya tidak
begitu aman. Ada saja bahayanya. Dan malah, kejadiaan yang
menimpa dirinya nnggal 22 Maret dua minggu lalu, nyaris saja
merenggut nyawanya.

; Ceritanya begini. Muchtar punya teman. Dan teman ini punya mobil
yang hanya sekali-sekali dipakai. Mobilnya lumayan juga: Mercy
220 S, B 2075 AX warna merah coklat. "Dari pada mobilnya
nganggur, lebih baik kita taksikan saja untuk cari uang", saran
Muchtar. "Biar saya sendiri yang bawa". Karena teman baik, saran
ini cepat diterima. Jalan beberapa minggu, hasilnya lumayan
juga. Paling sedikit masing-masing bisa dapat Rp 2.000 sehari.
Tapi Jumat malam itu merupakan jam-jam yang sial bagi Muchtar.
Seperti biasanya, ia ikut mangkal secara sembunyi-sembunyi di
tempat-tempat di mana biasanya orang suka cari taksi. Muchtar
harus selalu awas, karena sebagai bekas polisi, ia tahu benar
taksi liar seperti yang dia bawa selalu dikejar-kqar polisi atau
DLLAJ. Salah-salah bisa digiring ke Komdak.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…