Karena Pope Pakai Rok...

Edisi: 09/04 / Tanggal : 1974-05-04 / Halaman : 12 / Rubrik : KRI / Penulis :


SUNGAI Aek Sibundong ganas. Tapi ia tak terkenal di Sumatera
Utara, sampai pada suatu hari, 10 Desember 1973. Sejak itu ia
menjadi bahan sebutan hingga sekarang Bahkan ia telah pula jadi
perhanan penjaga keamanan dan ketettiban dan stabilitas dan
pejabat penting tingkat propinsi lainnya di Medan. Kejadian yang
dimulai oleh sesuatu gara-sara ini, bahkan mungkin amat sepele,
pada akhirnya menghilangkan nyawa seorang anggota Polri Kopral
Dua Edison Tampubolon. Dan pada babak berikutnya melibatkan 35
orang penduduk Sorkam Kanan, ekat Sibolga di Tapanuli Tengah
Mereka -- yang ditangkap, "bagaikan ditangguk dengan pukat
harimau". Seperti tamsilan seorang pembela mereka -- tak urung
harus menanti dengan sabar putusan Pengadilan Negeri Sibolga
kira-kira beberapa minggu lagi: adakah mereka pelaku atau turut
terlibat dalam kematian sang kopral yang sedang menjalankan
tugas itu? Kita ikuti laporan koresponden Zakaria M. Passe, yang
dituli kembali oleh Zen Umar Purba:

; HUJAN masih renyai setelah siangnya turun lebat. Tanah penuh
lumpur. Bau pengab bukan main. Apalagi dicampur dengan bau getah
yang bertumpuk di sana-sini milik beberapa tauke. Maklum siang
itu di desa Simargarap I baru saja ada pekan (onan) getah.
Umumnya getah diangkut dari daerah Sorkam Kanan, sebagai hasil
usaha penduduk untuk dibawa ke ibukota kecamatan, Sorkam, yang
jaraknya 12 kilometer dari kampung tersebut. Hasil bumi itu
diangkut ke Sorkam yang terletak di pantai barat Kabupaten
Tapanuli Tengah (jarak Sorkam dan Sibolga 35 km, jadi 382 km
dari Medan) oleh buruh-buruh sampan, yang sudah bertahun-tahun
bekerja khusus untuk itu. Daerah itu tidak seseram suasana rimba
Afrika. Tapi karena mereka terbiasa mengangkut getah dengan
sampan secara berombongan dengan menyusuri sungai tersebut, para
pembawa hasil bumi bernilai tinggi itu tak pernah merasa lebih
mudah membawa getah ke Sorkam melalui jalan darat.

; Mereka harus berangkat secara berombongan, mengingat situasi Aek
Sibundong yang sangat mengerikan. Arusnya deras dan batu-batunya
padas. Di sana ada lima jeram yang cukup ganas, walaupun tidak
sama keadaannya denan air terjun Sigura-gura dan Sampuran
Harimau di Kabupaten Asahan. Dan kelima jeram yang menurut
penduduk di situ "amat dahsyat dan batunya besar-besar" itulah
yang harus dilalui para penyampan tersebut. Untuk melewati
jeram-jeram tersebut, sampan-sampan getah harus ditarik dari
belakang dengan tali panjang dari darat. Kalau tidak, sampan
bersama bakal kesodok ke bawah air. Diperaleh keterangan bahwa
hampir setiap tahun Aek Sibundong menelan korban manusia.
Kabarnya beberapa penyampan yang memberanikan diri berseorang
diri menyusuri sungai itu ke arah Sorkam pernah hilang; mayatnya
tak pernah dijumpai sampai sekarang.

; Emper Lepau.

; Nah, di tanggal 10 Desember itu, seorang anak muda usia 20
tahun, Kaswanir Pasaribu, telah menyalin pakaiannya yang basah
kuyup sehabis mengangkut getah dengan sehelai rok perempuan.
Sehari-hari ia dipanggil dengan nama Pope. Hari itu ia merasa
tubuhnya disengat dingin. Rahangnya terkelatuk-kelatuk. Hujan
belum juga teduh mutlak, sementara hari mulai berangkat senja.

; Ketika itu Pope berada di emper lepau (kedai kopi) milik Tigor
Manalu (36). Baju wanita yang dipakainya milik Tiurmina boru
Regar (21). Menurut perempuan ini, rok tersebut adalah sebagian
dari barang dagangannya untuk dijual di pekan Simargarap.
Sehabis pekan, dan karena sore itu masih hujan -- sedangkan ia
harus buru-buru pulang menyeberang ke desanya di Kolang (4 km
dari Simargarap) -- barang dagangannya yang terdiri dari pakaian
wanita dan anak-anak itu (tak sehelai pun pakaian laki-laki),
dititipkannya pada Pope. Maksudnya, besok ban barang-barang
tersebut diambil. "Pakaian tersebut ada yang basah kena hujan
dan saya suruh jemur padanya", kata Tiurmina.

; Menjelang malam muncullah Kopral Dua Polisi (Kopda Pol) Edison
Tampubolon (29) bersama Kopda Pol Manerep Siburian di lepau
Tigor Manalu. Kedatangannya ke sana kabarnya sehabis tugas dari
kampung lain. Komandan Sektor (Dansek) 21103 Sorkam, Letnan Dua
Polisi Soekadi menerangkan: "Mereka saya tugaskan menyelidiki
peristiwa terbakarnya rumah seorang penduduk". Kebakaran itu
terjadi tanggal 3 Desember 1973. Kenapa laru tanggal 10 ada
perintah untuk Edison dan Manerep? "Waktu itu hari terus menerus
hujan dan perjalanan agak sukar ditempuh", jawab Soekadi.

; Menampar Sekali.

; Manerep Siburian kemudian pergi ke lepau lain, sedang Edison
terus masuk ke lepau Tigor Manalu. Pakaiannya basah kuyup. Dan
ketika singgah di kedai Tigor, sang kopral kelihatan tidak dalam
pakaian lengkap sebagai seorang polisi yang menjalankan tugas.
Seorang penduduk Simargarap I mengatakan pada TEMPO, waktu itu
"ia tanpa senjata, kedua sepatunya dijinjing". Tentang ini
kembali Soekardi mengatakan bahwa ia tidak melihat apakah Edison
dan Manerep ada membawa senjata atau tidak -- walaupun setiap
polisi yang sedang bertugas diharuskan membawa senjata, seperti
yang dijelaskan Dansek kemudian. Selain itu, dikatakan Edison
cuma mengenakan "kaos boksen" (maksudnya baju singlet putih).
Sedangkan baju dinas dilipat karena tidak dipakai.

; Di dalam lepau, melalui isterinya, Tigor menyuguhkan secangkir
kopi pada Edison. Tigor mengatakan bahwa ia sudah lama kenal
pada Edison. Tapi "Edison baru dua kali minum kopi di kedai
saya", sambung pemilik kedai kopi kampung itu. Selama di dalam
lepau Edison kelihatan banyak berbual dan berkelakar dengan
"orang-orang Sorkam pengangkut getah itu". Menurut Tigor lagi,
orang-orang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…