RUMAH MURAH, DITRAKTIR PEMERINTAH

Edisi: 09/04 / Tanggal : 1974-05-04 / Halaman : 43 / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


TAHUN mendatang penduduk Indonesia terutama yang tinggal di
kota-kota besar agaknya tak perlu lagi pusing memikirkan rumah.
Karena pemerintah sudah punya rencana untuk mentraktir mereka.
Ini bukan sekedar basa-basi. Karena hajat ini bagaikan surat
undangan makan malam tercantum dalam Rencana Pembangunan Lima
Tahun Kedua. Dalam buku Pelita II tidak kurang duapuluh dua
halaman dihabiskan untuk menguraikan rencana pemcrintah
membangun perumahan murah buat rakyatnya.

; Sejuta Setahun

; Dasar rencana ini nampaknya adalah kecemasan melihat tidak
seimbangnya laju pertambahan penduduk dengan pembangunan
rumah-rumah baru. Sehingga kalau dibiarkan berlarut-larut
kckurangan rumah saban tahun akal; bertambah besar. Menurut
taksiran kasar untuk mengimbangi pertambahan penduduk saban
tahmnya diperlukan 440.000 buah rumah. Perhitungan ini
didasarkan pada rata-rata pertambahan penduduk per tahun antara
tahun 1961 sampai 1971.

; Angka tersebut masih terlalu kecil dibandingkan dengan
perhitungan yang dibuat Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan di
Bandung sebuah badan yang berada langsung di bawah Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Departemen PUTL. Dalam tahun 1970 saja
menurut hasil hitungan yang dibulatkan, negeri ini kekurangan
satu juta rumah. Perhitungannya begini. Menurut sensus, penduduk
tahun itu lebih kurang 115 juta. Kalau satu keluarga terdiri
dari lima orang maka rumah yang seharusnya ada berjumlah 23
juta. Tetapi tempat berteduh yang berdiri ketika itu cuma 22
juta. Dari kebutuhan 440.000 per tahun tersebut menurut
perkiraan 230.000 rumah akan berdiri berkat daya upaya
masyarakat sendiri. Jadi kekurangan yang harus diisi pemerintah
adalah sisanya. Terbagi atas 120.000 rumah untuk pedesaan dan
900.000 di kota-kota.

; Penghasilan Rendah & Sedang

; Menyongsong pelaksanaan rencana ini jauh-jauh hari Departemen
PTUL telah merintis jalan dengan membangun rumah-rumah contoh
antara lain di Pasar Jumat, Jakarta dan Bandung. Bertahun-tahun
orang di sekeliling Sutami mengamat-amati rumah contoh tersebut.
Berkali-kali dilakukan penempurnaan hingga sampai pada
keberanian untuk menyuguhkannya kepada masyarakat. Dan wartawan
yang bergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta
yang pertama mencicipinya di kompleks Cipinang Muara untuk
memenuhi kebutuhan bahan baku didirikan pula pabrik particle
board -- papan yang dibuat dari serbuk penggergajian -- di
Sukabumi. Ditemukannya alat pembuat gedeg. Penelitian menemukan
pula mesin pencetak batu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…