UMM KULTSUM: BINTANG PUDAR DI...

Edisi: 52/04 / Tanggal : 1975-03-01 / Halaman : 48 / Rubrik : TK / Penulis :


TIBA-TIBA beberapa detik sebelum layar diangkat untuk termin
kedua sebuah kursi tampak kosong dalam deretan para pemain musik
di panggung yang sudah siap. Dan kursi itu tetap kosong, ketika
seluruh isi panggung sudah tertimpah ke hadapan hadirin -- di
gedung konser Istana Sungai Nil, yang berkapasitas seribu
pengunjung minus balkon. Para penonton berbisik. Di mana
pemegang qanun? Di mana Abduh Shalih?"

; Musikus yung satu ini rupanya haru. Digotong ke kamar. Penyakit
hati yang diidapnya, yang sudah ditahannya dengan payah
selama termin pertama, tidak mengizinkannya lagi duduk di
hadapan hadirin. Orangpun bertanya-tanya: dengan apa suara Umm
Kulsum akan mendapat 'sandaran'? Sebuah sinar lampu menyorot,
dua menit setelah musik pendahuluan. Dan Ummi Kulsum besar, dan
agung, berjalan lambat ke depan prosenium. Memandang sekali lagi
kepada konduktor Riadh Simbathi ia pun mengerling kepada
akordeon sebagai pengganti instrumen yang sedang "istirahat" -
dan mulai menarik suara. Penonton bertepuk.

; Itu adegan rutin aja dalam kala Ummi Kultsum. Namun peristiwa
semacam itu, yang hanya terjadi sekali pada 1969, mendapat
tempat cukup penting di halaman koran-koran Kairo. Dan melalui
panggung-panggung di Kairo - seperti juga Beirut, Baghdad,
Kuwait, Paris, Aljazair, yang dikunjunginya lengkap dengan
orkestra -- penyanyi yang sangat jarang meninggalkan
tanah-airnya ini terdengar suaranya sampai ke Indonesia. Di
sini, di kalangan orang Islanl sampai ke pelosok, namanya
menjadi perlambang untuk suara merdu seorang wanita -- dan masuk
pula ke dalam novel-novel yang bermain di kalangan rakyat
muslimin. Anda boleh membaca misalnya kumpulan cerita pendek Umi
Kulsum karangan Djamil Suherman yang bercerita tentang dunia
santri. Atau buku Pramudya Ananta Toer pada masa yang akhir,
Midah Si Manis Bergigi mas, tentang puteri seorang kyai Banten
yang akhirnya menjadi penyanyi.

; Najib

; Dan Umm Kultsum memang puteri seorang kyai di sana. Lahir tahun
1892 atau 1900 (tak begitu jelas, sebab mungkin ia memakai
perhitungan tahun Hijrah), penyanyi besar yang mampu bertahan
lebih setengah abad ini berasal dari desa Delta Nil di Tamay
Az-Zuhairah di dekat kota Manshurah. Ia, sebagaimana juga
ketiga Presiden Mesir Najib Jamal Abdul Nasher dan Anwar Sadat,
dengan demikian termasuk golongan masyarakat yang "udik":
berasal dari daerah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21

Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…

P
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14

Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…

A
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28

Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.