BASUKI ABDULLAH, MANIS-MANIS LARIS

Edisi: 07/05 / Tanggal : 1975-04-19 / Halaman : 28 / Rubrik : TK / Penulis :


LIHATLAH tiga lukisan ini. Sebuah perkampungan menjelang malam
tiba. Sepi. Seunggun api dikerumuni beberapa orang. Dingin. Alam
tampak gelap, biru melulu. Diam. Atau: matahari nyaris turun
tatkala hujan mulai tercurah di sebuah padang. Beberapa ekor
kerbau yang kekar mendadak kebingungan. Galak dan beringas.
Atau yang ini: matahari pagi menghangati sebuah telaga yang
bening. Nyaman, seperti sorga saja laiknya. Beberapa bidadari
mandi (tentu saja cantik molek dan dua pertiga telanjang) di
angkat dari dongeng Jaka Tarub yang populer. Dengan mudah
orang-orang yang mengenal dunia seni lukis bisa menebak: karya
(Raden) Basuki Abdullah.

; TEMPO: Lukisan-lukisan Anda selalu nyaman, 'manis' dan 'indah'.
Sekolah dunia ini enak melulu tanpa penderitaan, tak ada yang
buruk. Wanita-wanita yang Anda lukis pun selalu cantik, molek,
ayu. Dan sekarang banyak orang meniru tema maupun gaya Anda.

; Basuki: Dalam lukisan saya, yang jelek memang saya sulap jadi
baik. Dan wanita-wanita yang cantik itu -lha ini kan lukisan;
bukan potret? Orang boleh saja meng-copy lukisan saya. Design
bisa ditiru tapi mereka tak mungkin meniru rasa. Saya suka
melukis ayam: manusia, binatang, pemandangan. Terutama wanita
dan kuda lambang keindahan dan kejantanan. Namun sampai saat ini
saya belum sepenuhnya melukis nude (telanjang). Nanti. Itu
pasti, Sebab, itu juga keindahan.

; T: Anda suka menggunakan banyak warna....

; B: Terutama hitam (kadang digabung dengan sawo matang). Juga
biru. Ketiganya mengungkapkan garis-garis watak. Biru juga untuk
perhiasan dan suasana perasan. Hitam, biru, lila, hijau itu
romantis. Kuning dan kehija-hijauan, melikiskan ketenangan. Tapi
sejak dulu saya suka biru. Waktu kecil dulu, kakak perempuan
saya selalu memberikan cat minyak warna biru.

; Gr. Wahidin

; Sekalipun sudah « abad lebih ia masih kelihatan tampan. Di jaman
Jepang sering ditangkap, "karena saya ini kan mirip Indo". Putra
Sala asli kelahiran kampung Sriwedari 27 Januari 1915 ini adalah
anak kedua Raden Abdullah, pelukis pemandangan, kemenakan dr.
Mangunhusodo - dokter kraton Kasunanan -- dan cucu dr. Wahidin
Sudirohusodo (tokoh pergerakan Boedi Oetomo) dari garis ayah.
Sekalipun berkacamata, untuk mengikuti koran selalu minta
dibacakan orang lain. Tapi melukis, matanya masih awas tanpa
bantuan, kecuali bantuan matahari. Seperti halnya banyak
pelukis, "matahari itu sahabat saya". Malam hari tak pernah
melukis, sebab warna bisa berubah. Kuning tampak putih, biru tua
seperti hitam. Mulai melukis jam enam pagi (bangun jam empat)
dan baru berhenti kalau cahaya matahari muIai melemah. Uban di
atas kedua telinganya bisa mengingatkan orang pada bintang film
Stewart Granger. Atau Rosanno Brazzi. Bukan main. Tapi kalau
sekarang ia suka koleksi topi, tak lain "sekedar untuk menutupi
botak saya...."

; Ia tampak selalu bersungguh-sungguh. Tapi bicaranya segar,
humornya orisinil. Minggu lalu, akan dipotret ketika sedang
melukis Devi Tana (wanita pelukis yang cantik semampai itu) dua
kali ia menunggingkan pantat. Setelah itu, diam-diam ia
mengenakan satu dari koleksi topeng monyetnya. Dari belakang ia
merangkul Devi, yang tentu saja terperanjat. Kalau sudah geguyon
begitu, pelukis ini seperti pemuda remaja saja. "YOU tanya hobby
saya? Kesukaan saya ya nakal", katanya bergurau. Istirahat 10
menit setelah melukis, biasanya lalu bercanda. Di samping
berenang, olah raganya menari. Ia tampak sehat, setelah tidak
lagi merokok. Apalagi setelah akhir-akhir ini isterinya
melarangnya minum bir. Namun karena sejak pagi-pagi sudah
memegang kwas dan lupa sarapan -- dan makan siang selalu
terlambat -- tak urung perut Basuki pun terserang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21

Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…

P
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14

Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…

A
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28

Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.