GURU YANG LAIN LAGI

Edisi: 22/05 / Tanggal : 1975-08-02 / Halaman : 14 / Rubrik : SD / Penulis :


DI depan sepuluh orang peserta kursus bahasa Inggeris di gedung
Lembaga Pendidikan & Pembinaan Managemen (LPPM) Jakarta, seorang
pria berwajah bening berdiri. Dia Anton Hilman, yang kemudian
dalam bahasa Inggeris yang fasih menjelaskan seluk-beluk urusan
sebelum ujian siang itu dimulai. Adapun para peserta terdiri
dari orang orang yang pernah faham bahasa asing yang terbilang
vital ini dan umumnya berasal dari pelbagai kantor swasta dan
pemerintah.

; Pria yang mengawasi mereka itu cukup dikenal bukan melulu
karena mengajar di LPPM (jabatannya Koordinator Bahasa Inggeris
plus Indonesia), tapi juga lewat acara di TV-RI. sekali
seminggu. Mengenakan baju dengan potongan yang sering
diperagakan Rahadian Yamin, Anton menjelaskan bahwa pokok
soalnya lebih menyangkut disiplin terhadap diri sendiri. Itu
sebabnya Anton senantias. mengingatkan peserta akan keterikatan
belajar -- meski jam kursus selesai. Alasan-alasan sudah
bekerja dan keliwat repot di luar jam kursus, nampaknya
merupakan ganjelan bagi kemajuan peserta. Penguasaan terhadap
suatu bahasa asing tak mirip ketrampilan orang naik sepeda.

; Selain itu faktor umur, katanya, adakalanya ikut ambil bagian
dalam menghambat kemajuan kursus. Mereka yang nyaris setengah
baya dan pernah menguasai bahasa Inggeris, tak urung lantas
merasa sudah benar seluk-beluk ke Inggeris-annya. Dan itu
dipertahankan mati-matian. "Ini satu hambatan psikologis", ujar
Anton. Sebab selama seorang peserta kursus menganut keyakinan
dengan harga mati, urusan bisa berbalik: sang. pengajar kini
bagai menghadapi ujian. Tapi Anton boleh dikatakan tak banyak
kesulitan melayani rupa-rupa model manusia itu. Sikapnya yang
hangat itu misalnya diakui oleh seorang lulusan LPPM yang
berkata: "Anton bukan melulu pengajar yang pintar. Lebih dari
itu ia merupakan sahabat yang dekat". Seperti juga nampak ketika
melepas sejumlah lulusan kursus - baik bahasa Inggeris maupun
Indonesia, di gedung Petroleum Club beberapa waktu lalu. Upacara
berjalan khidmat, meriah dan tidak sok resmi-resmian. Malam itu
ia pembawa acara.

; Bagaimana Anton mencapai kebolehan sebagai pengajar? Melalui
satu pendidikan formil? "Tidak' tahunya. ' Saya malah gemar
musik sejak kecil". Itu disalurkannya dengan bermain piano.
Lahir di Jakarta (ayah Betawi dan ibu Cianjur) Anton mengisi
usia dewasanya dengan mengikuti koor gereja. Kemudian masuk koor
RRI? dan para pengunjung TIM tentu pernah pula menyaksikan Anton
di pentas bersama koor Lembaga Indonesia Amerika. Akan halnya
bahasa Inggeris,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05

Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…