GADIS ITU DAN LAKI-LAKI ITU DAN ...

Edisi: 23/05 / Tanggal : 1975-08-09 / Halaman : 44 / Rubrik : SD / Penulis :


USIA 18 tahun bagi seorang anak perempuan, lazimnya merupakan
hari-hari yang sedap dibawa berleha-leha. Iklim mode pun
biasanya sedang hangat merasuki kegemaran mereka. Tapi Muliana
agaknya merupakan satu kekecualian. Bermukim di Pasar 13 Tanjung
Morawa, bilangan luar kota Medan, bersama orang tua plus 7
saudara, sedikitnya sejak dua tahun lalu Muliana telah
menunjukkan faham: orang hidup itu perlu bakerja. Namun dengan
bekal SMA sampai kelas II, apa sih lowongan yang tersedia ?
Dicobanya melamar jadi pegawai. Nasib- baik di diterima di
bagian keuangan Dinas PU Sumatera Utara. Induk semangnya yang
menyalurkan ke bagian tersebut. Setelah sang tuan penolong itu
pindah ke Jakarta, 9 bulan kemudian Muliana keluar. Bukan
diberhentikan, melainkan minta berhenti lantaran dipandangnya
pekerjaan itu tak cukup mampu menolong dirinya -- apa lagi
keluarganya. 'Melanjutkan sekolah jelas tak sanggup. Orang tua
banyak tanggungan", tuturnya. "Sekarang saya lebih baik membantu
kehlarga". Begitu asal-usulnya dia masuk kelapangan kerja
sebagai seorang penyapu jalan.

; Sorot matanya keras. Dan bila setangan merah sudah melilit di
rambutnya, serta mengenakan baju kaos yang bercorak sederhana
plus celana cutbrai mirip kantongan gula pasir, ini tak berarti
Muliana sedang lepas kerja melainkan siap turun ke jalan. Gadis
ini memang tak diselaputi kosmetik. Dia mengaku belum pernah
pacaran dan dengan lugu malah bertanya, "Apa rasanya sih orang
jatuh cinta ?". Dengan kerjanya sekarang, Muliana memang tak
dapat meramalkan apakah di jalan ini dia bakal ketemu lawan
bercinta. Meski tak ditampiknya bila ada saja mata yang
diam-diam menaruh hati padanya. Tapi itu urusan nanti sajalah.
Perkara jodoh, urusan Tuhan toh? Yangjelas kini, seperti
diakuinya "saya tak merasa hina dengan pekerjaan ini". Mungkin
ia mau menterjemahkan suatu basa-basi, bahwa hasil keringatnya
ini sah dan halal adanya. Biarpun khalayak ramai belum mudah
mengangguk memandang kerja kasar yang lebih cocok buat lelaki
itu dikerjakan kaum hawa. -Toh pada dirinya terselip kebanggaan
karena menunaikan titipan keluarganya. Sang orang tua tak lagi
dibikin repot, dan rezeki yang diperoleh pun sedap dinikmati
bersama menjadi darah daging bukan jadi ampas doang.

; Selain berpegang pada patokan halal tidaknya cucuran keringat -
yang kata orang banyak sangkut-pautnya dengan tidur nyenyak
tanpa diganggu mimpi buruk, Muliana sekaligus memandang ini
caranya supaya dapat bergaul dengan banyak orang. "Saya sering
berpapasan dengan umum, apa lagi dengan para pekerja di toko",
ujarnya. Dia terpikat dengan sapu lidi ketika tahun lalu turun
gagasan dari Saleh Arifin (waktu itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05

Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…