NIKOLAI, SI PEMBANGKANG

Edisi: 31/04 / Tanggal : 1975-10-04 / Halaman : 36 / Rubrik : TK / Penulis :


KEHIDUPAN pribadinya tak banyak dibicarakan. Kemana pun Ia
pergi selalu dalam pengawalan ketat polisi rahasia. Begitu pula
rumah dan kantornya. Tapi mobil yang ditumpanginya tak pernah
dikawal sepeda-sepeda motor dengan polisi berseragam. Hanya
beberapa intel berpakaian preman membayang-bayanginya di depan
dan belakang dalan mobil-mobil samaran. Namanya Chiang
Ching-kuo (sering dipanggil dengan sebutan akrab CCK). Ia anak
mendiang Chiang Kai-shek, Presiden Republik Nasionalis Cina di
Taiwan yang meninggal awal April kemarin. Diangkat sebagai
Perdana Menteri sejak 1972, ia juga menggantikan kedudukan
ayahnya sebagai Ketua Partai Kuomimintang. Di kalangan pers
Taiwan ada semacam kode etik tak tertulis untuk tidak menyiarkan
kehidupan pribadi dan keluarganya.

; Sekalipun begitu ia berusaha intim dengan orang lain. Misalnya
sering tampak rileks di rumah Li Huan membicarakan soal-soal
pribadi sambil membuka baju seperti di rumah sendiri. Huan
sekarang Kepala Urusan Politik Partai Kuomintang -- sejak dulu
selalu membantunya, juga ketika ia memimpin pertahanan di
Kiangsi Selatan pada zaman pendudukan Jepang. Berbeda dengan
ayahnya yang cenderung mengasingkan diri, ia sangat dekat dengan
rakyat Taiwan yang 16 juta itu. Baginya, pimpinan yang baik
ialah yang bisa bergaul dengan rakyat. Ia sering mengunjungi
pertemuan-pertemuan umum. Dengan bebas dan langsung berbicara
dari hati ke hati.

; CCK memang sering nyerempet-nyerempet bahaya. Tanpa memberi
tahu petugas sekuriti, kadang-kadang ia mengunjungi sebuah
restoran kecil bersama beberapa teman. Dan duduk begitu saja di
antara tamu-tamu lainnya, suatu ketika ia makan siang di rumah
keluarga seorang nelayan, bergurau dengan para pemuda dan . . .
membayar makanan yang dihidangkan kepadanya. "Ching kuo memang
sangat tertarik pada kehidupan rakyat kecil. Ia lebih suka makan
bersama orang-orang kebanyakan dari pada resepsi-resepsi
kenegaraan", kata seorang pejabat Taiwan. Setiap bulan,
beberapa kali ia nylonong ke luar kantor tanpa protokoler
menemui para petani, buruh pabrik, kelompok pemuda atau
militer. Di kantornya sendiri jalan Chungshan di Taipeh, ia
sering ngobrol dengan staf atau pembantu-pembantu lain pada
kesempatan sarapan pagi. Itu tak berarti ia suka meninggalkan
disiplin, Jan 07.30 ia selalu sudah siap di belakang meja
kerjanya.

; Hari-harinya memang sibuk dengan beberapa acara. Cukup tekun
dalam kerja, toh ia tak melewatkan rekreasinya: melancong ke
luar kota. Mendaki bukit-bukit kecil di belakang rumahnya atau
sesekali mengunjungi pulau Quemoy dekat pantai Fukien. Di sana
bukan tanpa pengawalan ketat, tentu ia bergaul dengan
nelayan-nelayan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21

Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…

P
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14

Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…

A
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28

Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.