Politik Dua Kaki Yitzhak Rabin

Edisi: 18/22 / Tanggal : 1992-07-04 / Halaman : 30 / Rubrik : LN / Penulis : DP


YITZHAK Rabin menang, tapi ia dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dengan
hanya meraih 44 kursi di Knesset (parlemen), untuk membentuk pemerintahan,
Partai Buruh perlu berkoalisi. Sampai pekan ini, Meretz -- salah satu partai
kiri yang mendapat 12 suara -- yang dari dulu setia mendukung Partai Buruh,
bersedia bergabung. Tapi, pun dengan 56 kursi itu belum cukup memenuhi jumlah
yang diperlukan, yakni separuh dari 120 kursi plus satu.

; Kesempatan yang terbuka bagi Rabin, mengajak koalisi partai Arab. Yakni Hadash,
Partai Demokratik Arab, dan Partai Daftar Progresif untuk Perdamaian. Ketiga
partai itu memperoleh lima kursi. Bila ini berjalan lancar, dengan 61 kursi,
pemerintahan Partai Buruh akan cukup kuat menghadapi Partai Likud yang
memperoleh 32 suara, dan yang bersama pendukungnya, partai kanan yang lain dan
partai keagamaan, jumlah keseluruhan perolehannya menjadi 59 kursi.
Partai-partai kanan dan keagamaan ini dikenal mempunyai persamaan dalam satu
hal: menentang berdirinya pemerintahan otonomi Palestina di wilayah
pendudukan.

; Tapi soalnya tak semudah menghitung jumlah kursi Knesset. Soalnya, ketiga
partai Arab pun mempunyai suara bulat, yakni mendukung berdirinya pemerintahan
otonomi Palestina. Ini bisa sangat merepotkan Rabin dalam menjalankan
kebijaksanaan pemerintahannya nanti, bila analisa para pengamat tentang sikap
Rabin benar adanya.

; Banyak yang melihat pendekatan Rabin dalam isu Palestina lebih karena faktor
ekonomi, bukan karena faktor moral atas penderitaan bangsa Palestina. Memang,
dalam kampanye untuk pemilu 23 Juni itu ia mengemukakan niat Partai Buruh
untuk benar-benar "menukarkan tanah untuk damai". Masalahnya, mesti diingat
riwayat janji Rabin.

; Dulu, ketika pertama kali intifadah meletus, Desember 1987, sebagai panglima
angkatan bersenjata mulamula ia memandang dengan sebelah mata pada perlawanan
dengan batu itu. Ia tetap melanjutkan rencananya berkunjung ke Amerika meski
batu beterbangan di wilayah pendudukan.

; Tapi, begitu ia kembali setelah 10 hari bertamu di AS, dan ternyata intifadah
jalan terus, ia mulai serius memikirkan pemecahannya. Lalu, jenderal yang
hanya mau menerima laporan berwujud fakta tanpa opini sedikit pun dari stafnya
itu -- "Saya yang akan menyimpulkan fakta-fakta itu," katanya suatu saat --
menyimpulkan bahwa intifadah tak bisa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…