"ITU WARISAN KOLONIAL"

Edisi: 41/05 / Tanggal : 1975-12-13 / Halaman : 36 / Rubrik : TK / Penulis :


BICARA tentang PAI agaknya kurang lengkap tanpa mengenang nama
Husin Mohamad Alatas. Biasa dipanggil HMA diantara
teman-teman dekatnya, sobat Mohamad Husni Thamrin itu mulanya
memang tak merasa peduli masuk PAI. Sebab dia sudah merasa
sejajar dengan kaum nasionalis yang lain ketika itu. Tapi
sebagaimana dituturkan Mr. Hamid Algadri yang kemudian menjadi
menantunya, HMA akhirnya masuk dan menonjol dalam PAI setelah
melihat manfaat gerakan itu untuk menuju cita-cita Indonesia
merdeka. Adalah HMA pula yang terpilih sebagai ket PAI, begitu
gerakan tersebut menjadi partai Politik di tahun 1938. Dan HMA
pula yang mewakili PAI dalam GAPI. sayang umur tokoh itu
pendek, ia meninggal dalam usia 47 tahun.

; "Pendirian saya banyak persamaannya dengan almarhum"? tutur
Hamid suatu sore di rumahnya Kebayoran Baru. "PAI sesungguhnya
melanjutkan, perjuangan para pendatang Islam jauh sebelumnya".
Kemudian ia mengingatkan kembali sejarah para perantau dari
Timur Tengah yang datang menetap di Indonesia: berdagang,
menyiarkan Islam, kawin dan berjuang melawan penjajah. Ia tak
lupa mengutip Prof. Wartheirn dalam Indonesian Society in
Transition yang menulis bahwa ulama-ulama Arab merupakan the…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21

Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…

P
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14

Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…

A
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28

Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.