Nabi Khaidir, Buraq Alias Skuter

Edisi: 06/08 / Tanggal : 1978-04-08 / Halaman : 26 / Rubrik : KRI / Penulis :


SUATU ketika dukun Muh. S. Dulai berkata kepada pasiennya:"Nah, ini soal yang sulit. Terpaksa harus disampaikan langsung, tanpa perantara. Untuk itu saya terpaksa naik buraq." Sang dukun, 56 tahun, adalah penduduk Kampung Bakaran Batu, 1 km di luar Kotapinang (Kabupaten Labuhan Batu -- Sumatera Utara). Kliennya, seorang penjabat kepolisian berpangkat perwira menengah yang tak ingin kedudukannya digeser dari Rantau Prapat, menjawab pilu. "Sekarang mana ada buraq, tuan?" Eh, "buraq itu 'kan di zaman nabi. Kalau di zaman kemajuan sekarang ini kita pakai saja yang mirip buraq." Apa itu? "Vespa! "

Tanpa berfikir, apakah hubungannya antara 'burung buraq', kendaraan rasul ketika mikraj, dengan skuter buatan Itali, penjabat itu segera saja mengirimi mbah dukun sebuah Vespa. Walaupun, akhirnya, dengan buraq zaman sekarang itu dukun Muh. S. Dulai tak dapat mencegah penggeseran dinas si pasien.

Taroklah Dulai itu memang dukun palsu. Tapi, bukankah pasiennya, yang berbondong-bondong berdatangan, juga orang yang tak gampang dibodohi? Buktinya, masih ada penjabat kepolisian lain dari daerah Dairi, penjabat penting Kantor P & K Labuhan Batu yang bertitel drs, penjabat-penjabat kelas sedang (yang datang ke Kampung Bakaran Batu dengan mobil dinas). Belum lagi ratusan rakyat biasa sekitar Medan, Asahan sampai Tapanuli.

Namun, akhirnya tiba juga saatnya bagi sang dukun untuk mengakhiri petualangannya. Yaitu setelah penyelewengannya yang paling hebat terbong kar. Sejak 11 Maret lalu ia mulai meringkuk dalam tahanan kepolisian. Kisahnya begini.

Zul & Nyonya

Zul Siregar (21) belum lama menikah dengan R.D. Nasution (16). Mereka tinggal di Sibuhuan, Tapanuli Selatan. Ketika Nyonya Zul mulai hamil, bencana menimpa keluarga muda ini. Yaitu mendadak sang suami hilang kejantanannya. Orang sana bilang: "mati pucuk". Sudah ikhtiar ke berbagai dukun tak ada hasilnya. Hal itu membuat pasangan belia itu menjadi serba salah. Cekcok tak keruan.

Nama dukun Muh. S. Dulai yang tenar mengundang Zul ke Kotapinang, 200 km dari kampungnya. Diantar oleh ayahnya, Japonso…

Keywords: Muh. S. DulaiZul SiregarR.D. NasutionJaponso SiregarKhaidirRaja Hasayangan NasutionBoru NasutionSahala SiregarMalik SiregarRos Hasibuan
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…