Kejahatan & Hukuman & Kepolisan

Edisi: 18/08 / Tanggal : 1978-07-01 / Halaman : 53 / Rubrik : KRI / Penulis :


 

KUSNI Kasdut kini adalah narapidana teladan di penjara Cipinang, Jakarta. Dulu ia pembunuh. Untuk dua perkara pembunuhan yang dilakukannya, tahun '50-an, sebenarnya ia sudah dua kali dijatuhi hukuman mati.

Pertama ketika ia berumur 26 tahun, dalam perkara pembunuhan Ali Bajened, 11 Agustus 1953.

Dari seorang yang dikenal, Kusni Kasdut memperoleh info, bahwa Ali Bajened, seorang tokoh terkenal di Jakarta waktu itu, cukup berarti untuk digarap. Pokoknya, jika penculikan berhasil, Ali Bajened akan berharga Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu uang tebusannya.

Jam 7 malam, 11 Agustus 1953, dengan pistol Browning 9 mm, Kasdut memimpin kedua temannya menyatroni Bajened di Jalan Asem Lama. Mereka sudah berhasil menyeret korbannya ke mobil. Tapi Bajened melawan. Kasdut menembaknya, lebih kurang tiga kali. Bajened tewas seketika. Dalam pembelaannya di muka hakim, Kasdut membantah pembunuhan berencananya. Penculikannya pun, katanya, bukan bertujuan memeras. Dia bilang, Bajened itu suka menolong DI (Darul Islam) dan suka mengganggu rumahtangga orang.

Tapi hakim Mr Liem menganggap alasan begitu sungguh tak masuk akal. Bisikan-bisikan bahwa Bajened dapat diperas uang tebusannya, itulah "yang mengobarkan nafsu temaha tertuduh dan menjalankan perbuatan-perbuatan yang kejam," kata hakim Liem. Akhirnya, Liem menjatuhkan hukuman mati bagi Kasdut.

Dalam waktu singkat pengadilan banding menetapkan hukuman seumur hidup saja bagi Kasdut. Namun berikutnya, dalam status hukuman berat itu, Kasdut kabur dan melakukan pembunuhan lain di Semarang. Dia mengobrak-abrik sebuah kantor polisi di Jalan Pemuda, Semarang. Menembakkan pistolnya kepada para polisi. Yang jadi korban, dalam peristiwa 8 Oktober 1963 itu,…

Keywords: WawancaraTahananKusni KasdutAli BajenedMr LiemJustinus SoetonoWoerjantoOesin BatfariJ.E. SahetapiArif GositaJenderal WidodoA TiongGestapo
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…