PILIH MANA: SAMBAR GELEDEK ATAU ... ; PILIH MANA: SAMBAR GLEDEK ATAU ...

Edisi: 27/08 / Tanggal : 1978-09-02 / Halaman : 26 / Rubrik : SD / Penulis :


ORANG kecil tetapi penting artinya untuk rumah tangga, banyak
sekali. Di antaranya tukang listrik.

; Kebanyakan orang menatap pekerja kecil ini dengan rasa heran.
Listrik yang merupakan hasil teknologi yang penuh kegunaan, tapi
buas kalau diperlakukan sembrono, seringkali masih merupakan
rahasia ajaib bagi masyarakat. Seorang tukang listrik, yang
kelihatan acuh terhadap segala bahaya listrik -- karena ia telah
menguasainya -- tiba-tiba menjadi tontonan kalau sedang meladeni
listrik dengan seluruh alat-alatnya.

; Di kota-kota kecil tukang listrik mungkin sekali menjadi angkuh
-- karena dibutuhkan banyak orang. Di kota-kota besar tukang
listrik bisa memperoleh pendapatan yang lumayan. Tetapi seorang
tukang listrik yang sejati, sebenarnya tak lebih dari seorang
yang setiap kali bergaul dengan maut. Ada sebuah foto yang
memenangkan sebuah kontes -- menunjukkan gambar seorang tukang
listrik tersangkut kaku di rentangan kawat, seperti sebuah
layangan putus. Pekerjaan ini memang amat berbahaya. Tapi toh
orang masih banyak yang suka menjalaninya.

; Disambar Geledek

; "Berani panjat pohon? Berani panjat tiang listrik?" demikian
pertanyaan yang diajukan kepada Asmad di zaman Nica dulu. Pemuda
itu melamar hendak menjadi karyawan listrik Belanda di Gambir,
Jakarta. Asmad kelahiran Tangerang tahun 1929. Melamar jadi
pegawai tahun 1949. Di kalangan rekan-rekannya ia memang
tersohor ahli memanjat pohon kelapa. Tapi kenapa ia melepaskan
pelukannya dari batang kelapa, lalu memanjat tiang besi yang
berbahaya, tak lain karena ketakutan juga.

; Sebagaimana manusia pada umumnya, Asmad takut mati. Apalagi mati
disambar geledek. Di masa ia menjadi buruh upahan, menurunkan
kelapa, ia bersekongkol dengan Beni dan Karim. Pada suatu hari
yang tenang beroperasilah tiga sekawan ini dalam sebuah kebun
kelapa. Tengah asyik menjatuhkan buah kelapa yang sudah kering,
tiba-tiba langit disapu mendung, lantas hujan tercurah tak bisa
ditunda lagi. Asmad dan kawan-kawan bukan orang yang gampang
menyerah. Pekerjaan diteruskan.

; Kilat mulai sabung-menyabung, membentur langit dengan dahsyat.
Beni yang pertama sadar bahaya yang mengancam. Ia melorot turun
sambil berteriak "Turuuuuun ! " Tapi sudah terlambat.
"Tahu-tahu", tutur Asmad kepada Muchsin dari TEMPO, "sebuah
sambaran kilat diiringi geledek mematahkan pucuk pohon kelapa
yang dipanjat Beni. Saya hampir terjatuh karena bengong!"
Kemudian dengan sedih ia katakan Beni hangus…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05

Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…