Aduh, Nasib Kera Mentawai
Edisi: 39/08 / Tanggal : 1978-11-25 / Halaman : 37 / Rubrik : LIN / Penulis :
SORGA terakhir bagi fauna Sumatera terletak di Kepulauan Mentawai, terutama di Pulau Siberut bagian selatan, yang punya suaka margasatwa Tai Tai Batti. Di sana empat jenis primata yang sudah punah di daratan Andalas dilindungi. Makanya ketika Gubernur Sumatera Barat, ir Azwar Anas menyatakan persetujuannya agar suaka Tai Tai Batti diperluas dari 6 ribu Ha menjadi 30 ribu Ha, kalangan pencinta alam bertepuk tangan.
Namun, Azwar Anas membuat kejutan baru. Dua kera yang telah dibunuh dan diawetkan dihadiahkannya kepada Presiden dan Ny. Tien Soeharto yang bertandang ke Padang baru-baru ini. Kedua hadiah itu terdiri dari ungko biloh atau siamang Mentawai (llylobates klossi), dan beruk Mentawai (Macaca pagensis). Kali ini, para pencinta alam dan satwa lindungan hanya menggigit jari ketika mendengar berita itu. Apalagi Surat Edaran Menteri Pertanian Soedarsono Hadisaputro, yang menganjurkan agar semua pejabat tinggi mematuhi Ordonansi…
Keywords: Siberut, Tai Tai Batti, Ir Azwar Anas, Soedarsono Hadisaputro, Ungko Biloh, Siamang Mentawai, Beruk Mentawai, Lutung Mentawai, Simakobu, WWF, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…