Pesan Dari Pulau Dua: Gawat
Edisi: 44/08 / Tanggal : 1978-12-30 / Halaman : 46 / Rubrik : LIN / Penulis :
TUTUP tahun 1978, Pulau Dua, 'surga burung bangau' di Teluk Banten, Jawa Barat, berpesan lagi. Pulau itu kini tersambung buntutnya dengan daratan Jawa. Endapan lumpur Kali Banten yang bermuara di dekatnya telah membentuk jembatan darat yang permanen. "Ini merupakan masalah yang gawat," kata Djupri Rubani, Kepala PPA (Perlindungan dan Pengawetan Alam) Rayon Banten Utara yang berkedudukan di Kasemen, Serang.
Mengapa gawat? "Kini manusia dan mamalia kecil seperti anjing, kucing dan tikus bisa bebas memasuki pulau itu. Keamanan dan kelestarian burung di cagar alam itu dapat terganggu" kata orang PPA yang biasanya seminggu sekali menyeberang ke pulau itu dengan perahu bermotor. Walaupun kini tersambung, lalu-lintas ke 'pulau' itu dari daratan Jawa…
Keywords: Endapan lumpur Kali Banten, Djupri Rubani, Perlindungan dan Pengawetan Alam, PPA, Jenderal Hindia Belanda, Satwa, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…