MENCARI, MENANTI, MENCARI ...

Edisi: 07/07 / Tanggal : 1977-04-16 / Halaman : 54 / Rubrik : LAPSUS / Penulis :


KOTA Palu masih gelap. Bukit-bukit dan lereng yang mengitari
lebih dari seperdua ibukota Propinsi Sulawesi Tengah ini
diliputi kabut tebal. Tapi tak lama kemudian matahari mulai
menusuk celah-celah bukit itu. Dan waktu itulah, ketika jam
setempat menunjukkan pukul 05.45 hari Jum'at 1 April 1977,
sebuah pesawat Twin Otter milik Merpati meninggalkan landasan
lapangan terbang Mutiara, beberapa km di luar kota Palu.

; Pesawat itu mencoba menyusuri kembali jejak Twin Otter tipe DHC/
BWY milik Merpati yang hilang dalam penerbangan Palu-Toli-Toli 4
hari sebelumnya. Ketua SAR Nasional, Marskal Madya Dono Indarto,
yang ada di dalam pesawat pencari itu bersama beberapa anggota
SAR lainnya dan beberapa orang wartawan mula-mula duduk dengan
tenang. Tetapi beberapa menit kemudian, ketika Gunung Sidoley
(tinggi 5.800 kaki) mulai tampak, ia bangkit memasuki kokpit
memberi beberapa petunjuk kepada Kapten Elly Sumarno yang
mengemudikan pesawat. Sebab sampai had itu SAR Nasional masih
mencurigai Gunung Sidoley (12 menit penerbangan dari Mutiara)
sebagai tempat kandasnya pesawat yang dicari.

; Kabut tipis masih berserakan di seluruh kawasan Sidoley. Pada
putaran pertama mata masih bebas menyelidik ke segenap penjuru.
Bahkan sebagian penumpang masih melihat jelas runtuhan pesawat
Albatros milik ALRI yang jatuh di salah satu lerengnya 4 tahun
lalu. Tapi pada putaran kedua hampir seluruh kawasan glmung ini
sudah berkelambu kabut tebal. Hutan yang gempal berkayu tinggi
dan tak berpenghuni di bawah itu hanya sekelumit saja terlihat
sesekali.

; Kecurigaan berikutnya adalah w,ilayah pegunungan Sojol
(Ogoarnas) dengan puncak tertingginya sampai 9.800 kaki. Terasa
demikian menonjol puncak ini sehingga pemt pulau Sulawesi yang
penuh gunung dan bukit itu tampak seakan datar saja. Pesawat SAR
berkalikali mengitari gunung Sojol dan anakanaknya. Tak
sesuatupun mencuriga kan. Tapi ketika pesawat pencari mulai
melayang-layang ke gugusan gunung sebelah timur dan utara, sinar
matahari terasa mulai membias tajam. Dan kabut tebalpun mulai
menghampar di bawah itu. Beberapa desa, persawahan transmigrasi
di sepanjang pantai dan huma orang-orang suku terasing, tinggal
samar belaka. Setelah dua jam lebih terbang, pesawat pencari itu
membelok ke arah Palu. Pulang dengan sia-sia.

; Tapi pada hari itu juga, Masykur, Hasan Tawil dan Haji Salim
Midu - 3 dari 23 orang penumpang Twin Otter yang hilang itu -
muncul di perkampungan transmigran unit III Ongka Malino, 12 jam
lebih perjalanan dengan jip dari kota Palu. Kampung ini cukup
jelas terlihat dari lereng Gunung Tinombala, di mana pesawat
Palu-Toli-Toli itu jatuh. Jika ditarik garis lurus, jarak antara
tempat pesawat jatuh dengan desa Ongka tak lebih dari 20 km.

; Sebelumnya Masykur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…