Nasib Lau Dan Tok, Tok, Kelotok
Edisi: 11/07 / Tanggal : 1977-05-14 / Halaman : 39 / Rubrik : ILS / Penulis :
LAU alias Suyanto, tadinya hanya seorang supir truk di Palangkaraya. Namun suatu malam, arwah Bawi Kuwu (perempuan pingitan) yang terkungkung dalam Batu Banama (batu berbentuk kapal) di Tangkiling, 30 Km dari Palangkaraya, berkenan memberikan nasib baik padanya. Setelah bersemedi di batu keramat itu, tahun lalu dia berhasil menebak nomor Undian Harapan yang tepat, dan menang Rp 75 juta.
Dia segera membeli 4 taksi air a Rp 4 juta untuk angkutan sungai di trayek Banjarmasin-Palangkaraya dan Kualakapuas-Muarateweh. Anak-anak muda suku Banjar dari kampung halamannya di sungai Kapuas, Mandomai diangkatnya jadi awak kapal. Begitu cerita Ardan, juragan alias nakhoda KM Hernita, salah satu kapal sungai milik jutawan muda itu.
Investasi Suyanto di sungai memang tepat. Sebab taksi air adalah kendaraan rakyat paling populer untuk perjalanan jauh di sungai-sungai Kal-Teng. Dan masih langka. Buktinya hanya setiap dua hari ada yang berangkat dari Palangkaraya ke hilir. Harga karcisnya yang murah - Rp 750 untuk trayek Palangkaraya-Kualakapuas yang jauhnya kurang lebih 500 Km, atau 12-14 jam berlayar - membuatnya selalu sarat penumpang. Fungsinya seperti bis atau kereta api…
Keywords: Lau, Suyanto, Bawi Kuwu, Batu Banama, KM Hernita, DLLASDF, Reynout Sylvanus, Anjir Sarapat, Sumpono Bayuaji, Taksi Air, 
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…