Bahtera-bahtera Damang Sailillah
Edisi: 12/07 / Tanggal : 1977-05-21 / Halaman : 36 / Rubrik : ILS / Penulis :
MANUSIA pertama turun di bumi Kalimantan menggunakan bahtera (banama). Dengan apa jasad leluhur di antar ke Lewu Liau (alam baka)?. Dengan bahtera pula. Begitulah jawaban orang-orang Dayak Ngaju di jantung Kalimantan yang masih menganut agama Kaharingan.
Hal ini cukup mengherankan. Mengingat suku ini terutama bermukim di belantara pulau terbesar di Nusantara, di hulu sungai Kahayan, Kapuas, dan anak-anaknya. Di sana, alat angkutan yang paling umum hanyalah sarnpan-sampan .dan perahu-perahu kecil, yang harus digotong ke pinggir setiap kali perjalan an di sungai terhambat oleh riam-riam atau batu padas nan tajam dan ganas. Sedang di tengah-tengah belantara dan hutan perawan, alat angkutan yang paling jempolan adalah sepasang kaki manusia sendiri. Sebab kuda memang belum begitu dikenal di pedalaman sana bahkan istilah bahasa daerah sana untuk kuda memang belum ada.
Toh kisah-kisah tentang banarna cukup populer dalam tradisi rakyat. Wanita dan lelaki pertama diturunkan ke bumi masing-masing dengan menumpang Banama Bulau (bahtera emas) dan Banama Hintan (bahtera intan). Kemudian, ada kisah-kisah kepahlawanan panglima-panglima Dayak yang menyusuri sungai-sungai Kahayan, Kapuas dan Barito dengan bahtera-bahtera perang mereka, lengkap dengan bala-tentara dan hudak-budak…
Keywords: Dayak Ngaju, Kaharingan, Banama, Koperasi Kerajinan Tamunan Dare, Burung Tingang, Raja Tontong Matanandau, Kanarohan Tambing, Kabanteran Bulan, 
Foto Terkait
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…