Har Bersumpah Tak Menembak Rudy
Edisi: 24/07 / Tanggal : 1977-08-13 / Halaman : 14 / Rubrik : KRI / Penulis :
SAYANGNYA tak mungkin memasang alat penyidik di setiap pintu rumah sekolah. Apalagi anak sekolah bukan calon penumpang pesawat terbang. Tapi apa daya jika masih ada saja siswa pergi ke sekolah dengan bekal senjata tajam atau menyandang pistol yang mungkin milik bapaknya? Tak mengherankan bila peristiwa perkelahian bersenjata antar siswa masih mungkin terjadi.
Peristiwa yang belum lama terjadi. "29 Juli lalu, juga begitu.
Hari Jumat tengah hari. Seperti biasa di Jalan Batu. Jakarta. yang sempit itu selalu penuh dengan siswa-siswi SMA IV yang baru saja lepas sekolah.
Rudy Chaidir bersama Buyung. Wenny, Bemly dan Inong, siang itu juga berada di sana. Mereka memang bukan siswa SMA di situ. Rudy. 21 tahun, pemuda tamatan SMA VII jurusan sosial. Tamat dari SLA ia berniat melanjutkan pelajarannya ke Akademi Musik di Yogya. Ia sudah mendaftar dan diterima di sana. Tapi ia kembali ke Jakarta, sebab kesehatannya terganggu. Dulu, ia yang tinggal di komplek Siliwangi, memang suka berkelahi. Tapi, setelah tamat…
Keywords: Pembunuhan, Penembakan, Rudy Chaidir, Buyung. Wenny, Bemly, Inong, Kolonel Hamsil, Har, Dod, POM ABRI, Kopkamtib, Anas Malik, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…