Hujan Es, Pupuk Dan Garam
Edisi: 26/07 / Tanggal : 1977-08-27 / Halaman : 35 / Rubrik : LIN / Penulis :
HARI Minggu lalu, berakhirlah hujan lima hari yang menyirami bumi Wonogiri dan Pacitan - dua daerah tandus yang menjepit perbatasan selatan Jateng dan Jatim. Hujan itu bukan hujan biasa, karena butirannya lebih besar, lebih dingin dan lebih keras dari tetesan air hujan yang paling deras. Sebelumnya, hujan serupa telah turun pula di daerah Parung, Lebakwangi dan Bogor, tiga hari berturut-turut (26 - 28 Juli).
Inilah percobaan "hujan buatan" yang pertama di Indonesia, hasil kerjasama antara IPB, Deptan, Lembaga Meteorologi & Geofisika, TNI-AU, Pertamina dan PT Nurtanio. Pemrakarsa dan penanggungjawab: Menteri Riset dan Sekretaris Negara. Kepala tim: ir Subagio.
Prinsipnya sederhana saja. Daerah yang tandus bukannya tak pernah dilewati awan hujan. Namun arus udara panas yang naik ke angkasa dari tanah gersang itu mencegah kondensasi uap air dalam awan. Malah angin panas itu boleh dikata "mengusir" awan hujan itu menjauhi daerah tandus. Sehingga konvoi awan itu berlalu begitu saja, tanpa mendrop muatannya yang sangat didambakan manusia, hewan dan tumbuhan di daerah tandus itu.
Sudah Dua Abad Eksperimen
Nah, di situlah perlu bantuan campur tangan manusia untuk "memaksa" sang awan mendrop muatannya di tempat yang dikehendaki - kemudian sirna. Sudah…
Keywords: Hujan Buatan, IPB, Deptan, Lembaga Meteorologi & Geofisika, TNI-AU, Pertamina, PT Nurtanio, Ir Subagio, Robert G. Dyrenforts, Vincent J. Schaefer, Irving Langmuir, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…