DI SUNGAI, DI BAWAH LANGIT TERBUKA

Edisi: 38/07 / Tanggal : 1977-11-19 / Halaman : 37 / Rubrik : SD / Penulis :


JALAN dari Aceh Barat ke Aceh Selatan dijegal sungai. Pisau alam
yang buas di musim hujan itu masih leluasa bertingkah karena tak
ada jembatan. Tetapi para pemilik kendaraan yang tetap ingin
meneruskan perjalanan tak perlu berputus asa. Di kota Lamie,
tempat penyeberangan setelah berkelok-kelok menyusur sungai
sejak Kutanibong di pantai barat, telentang sembilan buah rakit.
Benda-benda ini siap menambah variasi dalam perjalanan yang
panjang di samping menghidupi puluhan keluarga si tukang rakit.

; Menjadi tukang rakit berarti siap bekerja 24 jam setiap hari.
Ditambah menghadapi kemungkinan kecelakaan: sering ada yang
terpeleset masuk air, lalu tewas dikibas gejolak Krueng (Sungai)
Tripa. Apalagi mengangkat palung - papan jembatan antara daratan
dan rakit -- bukan pekerjaan enteng. Perahu yang dipakai sebagai
penyangga palung harus selalu dijaga jangan sampai kemasukan
air. Sopir-sopir dilarang keras ugal-ugalan. Mereka harus
benarbenar diawasi secara teknis, bagaimana menaiki tanjakan
sampai ke rakit. Tak jarang mobil terbalik. Atau paling sedikit
palung menimpa kaki, ringsek tentu saja.

; Vigour

; "Tapi itu sudah merupakan pilihan hidup saya," kata Zulkarnaen
kepada Darmansyah dari TEMPO. Lelaki usia 24 tahun ini adalah 1
dari 12 awak rakit Lombesoi. Dari rakit ini, sejak 7 tahun lalu,
ia merebut isi periuk nasi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05

Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…

D
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12

Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…